Jumat, 18 Februari 2011

Alat komunikasi

Abad informasi, demikian sebagian orang menjuluki zaman dimana mereka hidup dan menjalaninya pada saat ini. Dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat banyak kemudahan – kemudahan yang kita peroleh dengan cepat dan akurat.

Teknologi informasi dan komunikasi atau bahasa kerennya disebutICT (Information and Comunication Technology) dapat diartikan sebagai gabungan teknologi – teknologi yang menyertai proses komunikasi untuk menyampikan informasi.

Istilah TIK atau ICT muncul dengan diawali perkembangan teknologi komputer yang sangat pesat yang memungkinkanmanipulasi dan pengolahan informasi secara lebih efektif dan efisien, maka muncullah istilah baru yang disebut teknologi informasi. Kemudian baru – baru ini teknologi informasi bersatu dengan teknologi komunikasi yang digunakan sebagai sarana informasi dan komunikasi mencakup dua aspek, yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi.
Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses
penyampaian informasi dari yang mengirim informasi ke yang menerima informasi.

Perpadua kedua teknologi tersebut diatas terus berkembang dengan pesatnya, bahkan ada salah satu pendapat bahwa Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ini masih akan terus berkembang pesat sampai beberapa tahun yang akan datang. Di Era Globalisasi ini teknologi informasi dan komunikasi telah menambah dan mempengaruhi pada seluruh bidang kehidupan manusia, sehingga semua hasil inovasi dan tenologi dapat dimanfaatkan industri teknologi informasi dan komunikasi saat ini mulai bergerak kearah mobilitas meskipun untuk negara kita teknologi seperti ini masih belum banyak yang mempergunakan. Kita menyadari bahwa teknologi itu telah memberikan banyak manfaat bahkan berjuta kemudahan yang dapat kita peroleh. Dengan teknologi yang sangat modern maka apapun akan didorong atau dipaksa untuk mengadakan perubahan – perubahan yang penting di berbagai sudut dunia.Dengan demikian teknologi informasi akan merupakan katalisator utama dalam berkembangnya dunia industri dan bisnis
modern

Indonesia

Catatan masa laluenyebut kepulauan di antara Indocina dan Australia dengan aneka nama.

Kronik-kronik bangsa Tionghoa menyebut kawasan ini sebagai Nan-hai ("Kepulauan Laut Selatan").

Berbagai catatan kuno bangsa India menamai kepulauan ini Dwipantara ("Kepulauan Tanah Seberang"), nama yang diturunkan dari kata Sansekerta dwipa (pulau) dan antara (luar, seberang). Kisah Ramayana karya pujangga Walmiki menceritakan pencarian terhadap Sinta, istri Rama yang diculik Rahwana, sampai ke Suwarnadwipa ("Pulau Emas", diperkirakan Pulau Sumatera sekarang) yang terletak di Kepulauan Dwipantara.

Bangsa Arab menyebut wilayah kepulauan itu sebagai Jaza'ir al-Jawi (Kepulauan Jawa). Nama Latin untuk kemenyan, benzoe, berasal dari nama bahasa Arab, luban jawi ("kemenyan Jawa"), sebab para pedagang Arab memperoleh kemenyan dari batang pohon Styrax sumatrana yang dahulu hanya tumbuh di Sumatera. Sampai hari ini jemaah haji kita masih sering dipanggil "orang Jawa" oleh orang Arab, termasuk untuk orang Indonesia dari luar Jawa sekali pun. Dalam bahasa Arab juga dikenal nama-nama Samathrah (Sumatera), Sholibis (Pulau Sulawesi), dan Sundah (Sunda) yang disebut kulluh Jawi ("semuanya Jawa").

Bangsa-bangsa Eropa yang pertama kali datang beranggapan bahwa Asia hanya terdiri dari orang Arab, Persia, India, dan Tiongkok. Bagi mereka, daerah yang terbentang luas antara Persia dan Tiongkok semuanya adalah Hindia. Jazirah Asia Selatan mereka sebut "Hindia Muka" dan daratan Asia Tenggara dinamai "Hindia Belakang", sementara kepulauan ini memperoleh nama Kepulauan Hindia (Indische Archipel, Indian Archipelago, l'Archipel Indien) atau Hindia Timur (Oost Indie, East Indies, Indes Orientales). Nama lain yang kelak juga dipakai adalah "Kepulauan Melayu" (Maleische Archipel, Malay Archipelago, l'Archipel Malais).

Unit politik yang berada di bawah jajahan Belanda memiliki nama resmi Nederlandsch-Indie (Hindia-Belanda). Pemerintah pendudukan Jepang 1942-1945 memakai istilah To-Indo (Hindia Timur) untuk menyebut wilayah taklukannya di kepulauan ini.

Eduard Douwes Dekker (1820-1887), yang dikenal dengan nama samaran Multatuli, pernah memakai nama yang spesifik untuk menyebutkan kepulauan Indonesia, yaitu "Insulinde", yang artinya juga "Kepulauan Hindia" (dalam bahasa Latin "insula" berarti pulau). Nama "Insulinde" ini selanjutnya kurang populer, walau pernah menjadi nama surat kabar dan organisasi pergerakan di awal abad ke-20
Pada tahun 1847 di Singapura terbit sebuah majalah ilmiah tahunan, Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA, BI: "Jurnal Kepulauan Hindia dan Asia Timur")), yang dikelola oleh James Richardson Logan (1819-1869), seorang Skotlandia yang meraih sarjana hukum dari Universitas Edinburgh. Kemudian pada tahun 1849 seorang ahli etnologi bangsa Inggris, George Samuel Windsor Earl (1813-1865), menggabungkan diri sebagai redaksi majalah JIAEA.

Dalam JIAEA volume IV tahun 1850, halaman 66-74, Earl menulis artikel On the Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations ("Pada Karakteristik Terkemuka dari Bangsa-bangsa Papua, Australia dan Melayu-Polinesia"). Dalam artikelnya itu Earl menegaskan bahwa sudah tiba saatnya bagi penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu untuk memiliki nama khas (a distinctive name), sebab nama Hindia tidaklah tepat dan sering rancu dengan penyebutan India yang lain. Earl mengajukan dua pilihan nama: Indunesia atau Malayunesia ("nesos" dalam bahasa Yunani berarti "pulau"). Pada halaman 71 artikelnya itu tertulis (diterjemahkan ke Bahasa Indonesia dari Bahasa Inggris):

"... Penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu masing-masing akan menjadi "Orang Indunesia" atau "Orang Malayunesia"".

Earl sendiri menyatakan memilih nama Malayunesia (Kepulauan Melayu) daripada Indunesia (Kepulauan Hindia), sebab Malayunesia sangat tepat untuk ras Melayu, sedangkan Indunesia bisa juga digunakan untuk Ceylon (sebutan Srilanka saat itu) dan Maldives (sebutan asing untuk Kepulauan Maladewa). Earl berpendapat juga bahwa bahasa Melayu dipakai di seluruh kepulauan ini. Dalam tulisannya itu Earl memang menggunakan istilah Malayunesia dan tidak memakai istilah Indunesia.

Dalam JIAEA Volume IV itu juga, halaman 252-347, James Richardson Logan menulis artikel The Ethnology of the Indian Archipelago ("Etnologi dari Kepulauan Hindia"). Pada awal tulisannya, Logan pun menyatakan perlunya nama khas bagi kepulauan tanah air kita, sebab istilah Indian Archipelago ("Kepulauan Hindia") terlalu panjang dan membingungkan. Logan kemudian memungut nama Indunesia yang dibuang Earl, dan huruf u digantinya dengan huruf o agar ucapannya lebih baik. Maka lahirlah istilah Indonesia. [1]

Untuk pertama kalinya kata Indonesia muncul di dunia dengan tercetak pada halaman 254 dalam tulisan Logan (diterjemahkan ke Bahasa Indonesia):

"Mr Earl menyarankan istilah etnografi "Indunesian", tetapi menolaknya dan mendukung "Malayunesian". Saya lebih suka istilah geografis murni "Indonesia", yang hanya sinonim yang lebih pendek untuk Pulau-pulau Hindia atau Kepulauan Hindia"

Ketika mengusulkan nama "Indonesia" agaknya Logan tidak menyadari bahwa di kemudian hari nama itu akan menjadi nama resmi. Sejak saat itu Logan secara konsisten menggunakan nama "Indonesia" dalam tulisan-tulisan ilmiahnya, dan lambat laun pemakaian istilah ini menyebar di kalangan para ilmuwan bidang etnologi dan geografi. [1]

Pada tahun 1884 guru besar etnologi di Universitas Berlin yang bernama Adolf Bastian (1826-1905) menerbitkan buku Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipel ("Indonesia atau Pulau-pulau di Kepulauan Melayu") sebanyak lima volume, yang memuat hasil penelitiannya ketika mengembara di kepulauan itu pada tahun 1864 sampai 1880. Buku Bastian inilah yang memopulerkan istilah "Indonesia" di kalangan sarjana Belanda, sehingga sempat timbul anggapan bahwa istilah "Indonesia" itu ciptaan Bastian. Pendapat yang tidak benar itu, antara lain tercantum dalam Encyclopedie van Nederlandsch-Indië tahun 1918. Pada kenyataannya, Bastian mengambil istilah "Indonesia" itu dari tulisan-tulisan Logan.

Pribumi yang mula-mula menggunakan istilah "Indonesia" adalah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Ketika dibuang ke negeri Belanda tahun 1913 ia mendirikan sebuah biro pers dengan nama Indonesische Pers-bureau.

Nama Indonesisch (pelafalan Belanda untuk "Indonesia") juga diperkenalkan sebagai pengganti Indisch ("Hindia") oleh Prof Cornelis van Vollenhoven (1917). Sejalan dengan itu, inlander ("pribumi") diganti dengan Indonesiër ("orang Indonesia").
[sunting] Politik

Pada dasawarsa 1920-an, nama "Indonesia" yang merupakan istilah ilmiah dalam etnologi dan geografi itu diambil alih oleh tokoh-tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia, sehingga nama "Indonesia" akhirnya memiliki makna politis, yaitu identitas suatu bangsa yang memperjuangkan kemerdekaan. Sebagai akibatnya, pemerintah Belanda mulai curiga dan waspada terhadap pemakaian kata ciptaan Logan itu. [1]

Pada tahun 1922 atas inisiatif Mohammad Hatta, seorang mahasiswa Handels Hoogeschool (Sekolah Tinggi Ekonomi) di Rotterdam, organisasi pelajar dan mahasiswa Hindia di Negeri Belanda (yang terbentuk tahun 1908 dengan nama Indische Vereeniging) berubah nama menjadi Indonesische Vereeniging atau Perhimpoenan Indonesia. Majalah mereka, Hindia Poetra, berganti nama menjadi Indonesia Merdeka.

Bung Hatta menegaskan dalam tulisannya,

"Negara Indonesia Merdeka yang akan datang (de toekomstige vrije Indonesische staat) mustahil disebut "Hindia-Belanda". Juga tidak "Hindia" saja, sebab dapat menimbulkan kekeliruan dengan India yang asli. Bagi kami nama Indonesia menyatakan suatu tujuan politik (een politiek doel), karena melambangkan dan mencita-citakan suatu tanah air di masa depan, dan untuk mewujudkannya tiap orang Indonesia (Indonesiër) akan berusaha dengan segala tenaga dan kemampuannya."

Di Indonesia Dr. Sutomo mendirikan Indonesische Studie Club pada tahun 1924. Tahun itu juga Perserikatan Komunis Hindia berganti nama menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI). Pada tahun 1925 Jong Islamieten Bond membentuk kepanduan Nationaal Indonesische Padvinderij (Natipij). Itulah tiga organisasi di tanah air yang mula-mula menggunakan nama "Indonesia". Akhirnya nama "Indonesia" dinobatkan sebagai nama tanah air, bangsa, dan bahasa pada Kerapatan Pemoeda-Pemoedi Indonesia tanggal 28 Oktober 1928, yang kini dikenal dengan sebutan Sumpah Pemuda.

Pada bulan Agustus 1939 tiga orang anggota Volksraad (Dewan Rakyat; parlemen Hindia-Belanda), Muhammad Husni Thamrin, Wiwoho Purbohadidjojo, dan Sutardjo Kartohadikusumo, mengajukan mosi kepada Pemerintah Belanda agar nama Indonesië diresmikan sebagai pengganti nama "Nederlandsch-Indie". Permohonan ini ditolak.

Dengan pendudukan Jepang pada tanggal 8 Maret 1942, lenyaplah nama "Hindia-Belanda". Pada tanggal 17 Agustus 1945, menyusul deklarasi Proklamasi Kemerdekaan, lahirlah Republik Indonesia.
sumber:id.wikipedia.org

internet

Awal mula teknologi internet dimulai pada tahun 1969, saat Departemen Pertahanan (DOD) Amerika Serikat mendanai sebuah proyek penelitian jaringan komputer yang dilakukan oleh Advanced Research Projects Agency (ARPA). Penelitian ini bertujuan untuk membangun jaringan komputer berskala nasional (Amerika) yang memungkinkan agen-agen pemerintah dan militer saling berkomunikasi dan berbagi informasi walaupun masing-masing agen menggunakan tipe jaringan yang berbeda.

Selama tahun 1960-an dan 1970-an, teknologi jaringan komputer semakin berkembang pesat dan maju. Hal ini ditandai dengan adanya LAN (Local Area Network) yaitu jaringan komputer pada area lokal serta jaringan komputer yang lebih besar disebut WAN (Wide Area Network).

LAN dan WAN mampu mempermudah pertukaran informasi antar komputer, akan tetapi informasi tersebut hanya berhenti pada batas-batas jaringan tersebut.
Setiap jaringan memiliki teknologi yang berbeda untuk melakukan transfer data, sehingga hanya bisa bekerja pada komputer dengan spesifikasi tertentu saja. Akibatnya, sebagian besar teknologi LAN dan WAN tidak kompatibel antara yang satu dengan yang lain.

Internet dirancang untuk menghubungkan antar jaringan-jaringan yang berbeda tersebut dan memungkinkan terjadinya pertukaran informasi antar pengguna secara bebas. Hal ini dapat terjadi dengan penambahan satu komputer router yang bertugas menghubungkan antar jaringan yang berbeda. Untuk dapat berkomunikasi dengan baik, diperlukan sebuah protokol yang mengatur bagaimana proses petukaran data berlangsung. Protokol jaringan terbaru yang digunakan di internet adalah TCP/IP.

sumber:faculty.petra.ac.id

FECEBOOK

ANDA para peselancar dunia maya yang sering berjelajah dari situs satu ke situs lainnya pasti takkan lupa untuk nongkrong atau paling tidak sekedar mampir ke salah satu situs yang lagi meroket saat ini. Situs apa itu? Ya, tentu saja situs facebook! Saat ini siapa yang tidak mengenalnya? Bisa dipastikan orang yang melek huruf dan pernah berinternet pasti mengetahui situs yang satu ini. Bahkan mereka yang dulunya hanya berinternet untuk sekedar membuka email kini pun mulai betah berlama-lama di depan komputer untuk mengulak-ngulik akun Facebook-nya.

Data berbicara saat ini ada sekitar 175 juta profil aktif di situs Facebook dan setiap profil rata-rata memiliki 120 teman. Durasi pengaksesan profil berjumlah sekitar 3 miliar menit/hari dan lebih dari 18 juta pengguna meng-update profilnya setiap hari [data lengkap]. Lebih lanjut, menurut penelitian yang dilakukan oleh Student Monitor, Facebook termasuk dalam jajaran benda/hal kedua yang diingini oleh para pelajar/mahasiswa di AS setelah Ipod.

Tapi tahukah anda bahwa Facebook dulunya hanya sebuah situs eksklusif yang dikhususkan untuk anak-anak kampus Harvard saja? Lalu tahukah anda ternyata si pencipta situs ini pernah digugat di pengadilan atas tuduhan penjiplakan hak intelektual dan source code dari perusahaan lain? Selain itu benarkah Facebook memiliki situs kembaran?

So, bagi yang tertarik lanjut mengetahui seluk beluk facebook lebih dalam berikut akan dipaparkan secuil kisah sejarahnya.


Facebook termasuk dalam kategori situs jejaring sosial seperti Friendster, MySpace, Multiply, Yuwie, dll yang menyediakan media bagi para penggunanya untuk saling bertukar informasi dan berinteraksi. Facebook diluncurkan pertama kali pada tanggal 4 Februari 2006 oleh seorang mahasiswa Harvard University, Mark Zuckerberg. Nama Facebook sendiri diinspirasi oleh Zuckerberg dari sebuah istilah di kalangan kampus seantero AS untuk saling mengenal antar sesama civitas akademiknya. Awalnya para penggunanya hanya dikhususkan bagi para mahasiswa di kampus Harvard University. Lalu kemudian diperluas ke sejumlah kampus di wilayah Boston (Boston College, Boston University, Northeastern University, Tufts University) dan kampus-kampus lainnya seperti Rochester, Stanford, NYU, Northwestern, and Ivy League. Menyusul kemudian sejumlah kampus lain di AS. Akhirnya, penggunanya lebih diperluas lagi ke sejumlah kampus lain di seluruh dunia. Tanggal 11 September 2006, Facebook membuat satu langkah penting dengan mengizinkan aksesnya ke seluruh netter yang mempunyai alamat email valid, namun, dengan pembatasan usia.

Sejarah dan Perkembangan

Asal mula Facebook berawal ketika Mark Zuckerberg (saat itu mahasiswa semester II Harvard University) membuat sebuah situs kontak jodoh untuk rekan-rekan kampusnya. Zuckerberg yang terinspirasi dari situs Hot or Not menamai situs buatannya Facemash.com. Metode situs ini yaitu menampilkan dua foto pasangan (pria dan wanita), di mana selanjutnya dua pasangan ini akan dipilih oleh para anggota situs mana pasangan yang paling “hot”. Nah, untuk menampilkan foto-foto pasangan di situs ini, Zuckerberg berupaya dengan segala cara mencari foto-foto rekannya dengan cara keliling ‘door-to-door’ untuk meminta foto.1

Saking nekatnya, Zuckerberg membobol akses jaringan komputer kampusnya untuk mendapatkan foto-foto tambahan. Namun aksi ini diketahui pihak kampus dan mereka selanjutnya memblokir situs Facemash.com diikuti dengan tindakan sanksi kepada Zuckerberg dengan ancaman akan memecatnya dari kampus (walaupun ancaman ini tidak jadi direalisasikan). Atas tindakannya itu, Zuckerberg membela diri dengan mengatakan “Tindakan pihak kampus yang memblokir situs facemash.com memang benar alasannya, namun sayang mereka tidak menyadari potensinya yang bisa saja menjadi alat pendongkrak popularitas bagi kampus itu sendiri”. Ia melanjutkan “Cepat atau lambat, nanti juga akan ada orang lain yang membuat situs serupa”.

2004

Tidak kapok, pada semester berikutnya, tepatnya pada tanggal 4 Februari 2004, Zuckerberg membuat sebuah situs baru bernama “The Facebook” yang beralamat URL: http://www.thefacebook.com. Untuk situs barunya ini, Zuckerberg berkomentar sarkas: “Menurutku upaya pihak kampus yang ingin membuat media pertukaran informasi antar civitas akademik yang butuh waktu bertahun-tahun adalah hal yang konyol. Dengan situsku ini, aku bisa mengerjakannya cuma dalam waktu seminggu saja”.2

Saat pertama kali diluncurkan “The Facebook” hanya terbatas di kalangan kampus Harvard saja. Dan sungguh menakjubkan! Dalam waktu satu bulan para penggunanya sudah mencakup lebih dari setengah jumlah mahasiswa Harvard saat itu. Selanjutnya, sejumlah rekan Zuckerberg turut bergabung memperkuat tim thefacebook.com. Mereka adalah Eduardo Saverin (analis usaha), Dustin Moskovitz (programmer), Andrew McCollum (desainer grafis), dan Chris Hughes.

Bulan maret 2004, thefacebook.com mulai merambah ke beberapa kampus lain di kota Boston, AS dan juga ke sejumlah kampus ternama seperti Stanford, Columbia, Yale, dan Ivy League. Tak butuh waktu lama, situs ini telah tersebar penggunaannya di hampir semua kampus di AS dan Kanada. Bulan Juni 2004, Zuckerberg, McCollum dan Moskovitz memindahkan markas ke Palo Alto, California. Di sini mereka turut dibantu juga oleh Adam D'Angelo dan Sean Parker.

Pertengahan 2004, thefacebook.com mendapat investasi pertamanya dari salah seorang pendiri PayPal, Pieter Thiel. 2005

Bulan Mei 2005, thefacebook.com mendapat suntikan dana segar hasil join venture dengan Accel Partners. Tanggal 23 Agustus 2005, thefacebook secara resmi membeli nama domain mereka dari Aboutface.com seharga USD 200.000 dan sejak saat itu penggalan frase “the” tidak dipakai lagi sehingga nama mereka resmi menjadi facebook.com.

Pada tahun 2005 ini juga, facebook telah memperluas jangkauan pengguna ke kalangan pelajar SMA. Masih di tahun yang sama, sejumlah universitas di Meksiko, Inggris Raya, Australia dan Selandia Baru juga sudah bisa menikmati jaringan Facebook.

2006

Awal tahun 2006, Facebook diisukan akan diakuisisi oleh sebuah perusahaan dengan harga USD 750 juta, bahkan tawarannya melonjak hingga USD 2 miliar. Namun kabar ini tak terbukti. Pada bulan April 2006, Facebook mendapat suntikan dana segar USD 25 juta hasil investasi dari Peter Thiel, Greylock Partners, dan Meritech Capital Partners. Bulan Mei tahun yang sama Facebook mulai merambah benua Asia melalui India. Di pertengahan tahun, gilliran Israel dan Jerman. Akhirnya pada 11 September 2006, Facebook merubah status registrasinya menjadi “free to join” bagi semua pemilik alamat email valid di seluruh dunia.

2007

Bulan September 2007, Microsoft mengumumkan telah membeli 1,6% saham Facebook senilai USD 15 miliar. Dalam pengambilan saham ini juga tercakup kesepakatan bahwa Microsoft memiliki hak untuk memasang iklan mereka di Facebook. Melihat langkah ini sejumlah pemain raksasa lain seperti Google, Viacom, Friendster juga mengungkapkan minat mereka untuk berinvestasi di Facebook. Sebelumnya di tahun 2006, Yahoo! telah menawarkan tawaran akuisisi senilai USD 1 miliar. November 2007, seorang miliuner Hongkong Li Ka-shing menanam investasi senilai USD 60 juta di Facebook.

2008

Pada Agustus 2008, majalah Business Week melaporkan sejumlah pihak lain telah ikut menanamkan saham di Facebook sehingga diperkirakan nilai Facebook berkisar antara USD 3.75 miliar sampai USD 5 miliar

Situasi Situs

Pengguna Facebook kini dapat bebas bergabung ke banyak jaringan yang diatur berdasarkan kota, lokasi kerja, sekolah maupun negara. Jaringan-jaringan ini kemudian akan menghubungkan para anggotanya. Sesama pengguna dapat berhubungan dengan teman-temannya dan bisa saling melihat isi profil pribadi.

Situs Facebook mendapatkan pemasukan utama dari iklan-iklan yang terpasang padanya. Para pengguna bebas membuat profilnya masing-masing yang di dalamnya bisa berisi foto dan info-info pribadi lainnya. Selain itu dapat juga saling mengirim pesan, bergabung dengan sebuah grup atau lebih. Secara default, Facebook mengatur profil pengguna hanya bisa diakses oleh sesama pengguna yang telah berteman. Namun pengaturan ini bisa nanti dirubah jika diinginkan.

Microsoft adalah mitra eksklusif Facebook dalam menayangkan iklan-iklan banner. Inilah sebabnya mengapa Facebook hanya menayang iklan-iklan yang termuat dalam jaringannya Microsoft. Menurut comScore (situs periset internet marketing) saat ini Facebook mengumpul data pengguna sebanyak yang dikumpulkan oleh Google dan Microsoft.

Dalam hal tampilan, Facebook sering dibanding-bandingkan dengan MySpace dan Friendster. Namun perbedaaan utama antara mereka ialah MySpace dan Friendster mengizinkan pengguna mendekorasi tampilan profilnya dengan fitur HTML dan CSS, sedangkan Facebook hanya mengizinkan fitur teks saja sehingga semua tampilan profil pengguna terlihat seragam.

sumber:/www.asal-usul.com

ASAL MULA TERBENTUKNYA ANIME DAN MANGA DI JEPANG

Awal mula gw bikin Blog ini, Karna gw OTAKU yang sedang berproses menjadi MANGAKA. Banyak hal yang bisa share tentang manga. Dan gw percaya, manga itu ga ada matinya… akan semakin besar, dan besar. Manga tidak akan pernah tidur selama Tuhan menganugerahkan satu hal pada manusia, yaitu… “imajinasi”

Anime, berasal dari kata “animation”, dalam kamus bahasa Inggris diartikan sebagai film animasi bergaya Jepang atau film animasi yang diproduksi oleh Jepang itu memang populer di Indonesia. Popularitasnya di Indonesia itu sebenarnya sudah dimulai pada awal dekade 1980-an ketika video betamax sedang menjamur.

Penggemar anime yang lahir pada dekade 1960-an dan 1970-an mungkin masih sangat ingat anime bertajuk “Voltus Five”, “God Sigma” “Candy-Candy” dan “Ikkyu-san” yang begitu populer pada dekade 1980-an. Namun popularitasnya di Indonesia saat itu masih terbatas karena beredar dalam format video betamax, sedangkan pada waktu itu ga semua orang bisa membeli perangkat pemutar video betamax.

Pada dekade 1990-an, anime dapat dikatakan benar-benar “booming” karena pada waktu itu stasiun televisi Indonesia mulai memutar beberapa serial anime populer sehingga dapat disaksikan siapapun yang memiliki televisi. Indosiar yang baru lahir pada pertengahan 1990-an juga ga mau ketinggalan untuk menayangkan anime. Malah anime-anime yang ditayangkan Indosiar saat itu sangat meledak di Indonesia.

Pemirsa setia Indosiar pada dekade tersebut tentu saja masih ingat tayangan serial anime yang sangat populer, “Sailor Moon” dan “Born to Cook”. Dibandingkan dengan stasiun-stasiun televisi lain di Indonesia, mungkin dapat dikatakan hanya Indosiar yang masih setia dan konsisten menayangkan anime di layar kaca hingga kini. Sebut saja “Digimon”, “Inuyasha”, “Gundam Seed”, “Dragon Ball”, “Detective Conan”, “GTO”, “Naruto” dan masih banyak anime yang pernah dan sedang ditayangkan di Indosiar.

Popularitas anime pun makin menggila setelah VCD dan DVD anime bajakan begitu mudah didapatkan di seantero Indonesia, tidak hanya dijual di pusat-pusat perbelanjaan, bahkan mudah didapatkan melalui internet. Para otaku, sebutan untuk penggemar anime dan manga, di Indonesia pun memberikan andil atas populernya genre tersebut dengan membentuk berbagai komunitas baik di dunia nyata ataupun di internet seperti milis dan forum.

Dalam artikel Michael O’Connell “A Brief History of Anime” dalam buku “Otakun 1999 Program Book” (1999), bahwa anime sebagai film animasi telah berkembang di Jepang sejak awal abad ke-20, tetapi dalam bentuk yang sekarang, baru dimulai pada dekade 1960-an ketika Osamu Tezuka, pembuat komik yang juga bapak manga Jepang, tertarik pada animasi setelah terlibat sebagai konsultan untuk film animasi buatan Toei “Alakazam the Great” (1960) yang berdasarkan komiknya.

Sebelum dekade 1960-an, gaya film-film animasi Jepang masih dipengaruhi oleh animasi Barat terutama animasi produksi Walt Disney. Menurut O’Connell, Tezuka membawa gaya baru dalam pembuatan anime terutama pada desain karakter dan juga penggunaan ekspresi emosi yang kaya. Desain karakter Osamu Tezuka yang menyederhanakan karakter wajah, pembuatan mata yang besar dan penggunaan ekspresi emosi pada karakter anime dan manga itulah membawa pengaruh dahsyat pada industri anime Jepang setelah Perang Dunia II.

Karya Osamu Tezuko yang fenomenal tentu saja adalah “Astro Boy”. Anime “Astro Boy” (1966) itu diangkat dari komiknya bertajuk sama yang dibuat pada dekade 1950-an. Gaya anime yang berdasarkan teknik ciptaan Osamu Tezuko makin berkembang setelah genre anime tidak lagi terbatas untuk konsumen anak-anak, tapi juga melebar ke berbagai genre seperti yang dikenal sekarang antara lain genre fiksi ilmiah, drama percintaan, horor dan aksi laga yang lebih banyak ditujukan pada konsumen usia remaja dan dewasa.

Lompatan terbesar yang dibuat di dunia anime ketika serial anime di televisi berjenis fiksi ilmiah meledak di pasaran. Hal ini terjadi berkat serial animasi “Uchu Senkan Yamato ” (di Amerika dikenal sebagai “Space Battleship Yamato”) karya Leiji Matsumoto mampu menangkap imanjinasi penontonnya. Leiji Matsumoto yang dianggap sebagai bapak anime fiksi ilmiah juga menginspirasi banyak anime bergenre fiksi ilmiah populer antara lain “Uchu Kaizoku Captain Harlock” dan “Galaxy Express 999″ (1999).

Selain itu subgenre fiksi ilmiah yaitu anime mecha (robot) yang menampilkan robot-robot raksasa yang dipiloti manusia yang sebenarnya sudah ada sejak Shotaro Kaneda menciptakan “Tetsujin 28″ pada 1966 yang kemudian disusul dengan serial populer “Voltus V”. Namun pada tahun 1979 subgenre tersebut mendapat darah baru setelah mengalami interpretasi baru dengan pembuatan serial anime bertajuk “Mobile Suit: Gundam” yang disusul dengan berbagai “spin off” (keturunan) seperti “Gundam X”, “Gundam Seed”, “Gundam Destiny” dan banyak lain.

Begitu pula dengan genre-genre lainnya yang juga populer seperti genre drama percintaan “Hana Yori Dango”, genre horor ” Angel of Darkness” dan sebagainya. Bicara tentang anime, juga tidak bisa dilepaskan dari manga. Di Jepang, pengertian anime sendiri tidak hanya mengacu pada animasi, namun juga mengacu pada manga. Terlebih lagi sebagian besar anime Jepang sering diangkat dari manga (komik Jepang), walau anime juga diangkat dari novel, game atau cerita rakyat Jepang. Selain itu, juga ada anime populer yang kemudian dibuatkan manga seperti serial “Gundam”.

Manga dalam bentuk modern telah dimulai sejak Perang Dunia dan juga memiliki akar sejarah yang sangat tua sejak awal kesenian Jepang, namun memiliki momentum sangat berarti setelah Osamu Tezuka menciptakan karya manga fenomenal “Astro Boy” pada tahun 1951. Ga heran jika dalam perkembangannya teknik pembuatan manga sangat terpengaruh oleh gaya Osamu Tezuka karena juga memiliki karakteristik sama dengan anime seperti desain karakter wajah dan mata yang bulat besar.

Selain itu, teknik Tezuka dalam membuat manga dengan pendekatan sinematografi mampu menyajikan kisah yang menggugah emosi pembacanya dibandingkan dengan komik Barat yang cenderung datar dari sisi emosi. Dalam proses tersebut, Tezuka telah mengajari dan menginspirasi para artis pembuat manga bagaimana memvisualisasikan dan membuat komposisi sebuah kisah manga yang dinamis dan selalu bergerak. Proses itu juga terlihat dalam pembuatan anime yang berdasarkan gambar-gambar yang dibuat tangan, walau kini dalam perkembangannya banyak menggunakan teknologi grafis komputer.

Juga tidak boleh dilupakan jasa artis wanita Machiko Hasegawa yang menciptakan manga “Sazae-san” sejak tahun 1946. Kisah manga karya Machiko Hasegawa yang memfokuskan pada kehidupan wanita inilah menginspirasikan manga genre shojo (drama percintaan) untuk segmen pembaca gadis remaja. Tidak heran jika genre manga shojo untuk remaja wanita hingga kini pun sangat terlihat pengaruh gaya Machiko Hasegawa seperti desain karakter wajah baik pria maupun wanita yang begitu lembut dan cantik, bentuk mata yang sayu dan bulu mata yang panjang.

Nah, seperti yang telah dikatakan di atas bahwa anime dan manga kini sangat populer di Indonesia sehingga mengalahkan komik dan animasi dari belahan dunia barat yang sempat berjaya seperti Tintin atau Superman dan Batman. Anda bisa melihat bagaimana banyaknya manga yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia di toko-toko buku Indonesia seperti manga “Kungfu Boy”, “Detecive Conan” dan sebagainya.

Begitupula penggemar manga juga ingin menyaksikan adaptasi manga dalam bentuk anime. Popularitas tersebut mau tidak mau pun membawa perubahan di Indonesia seperti munculnya komunitas penggemar manga dan anime. Selain itu, juga terlihat bagaimana penggemar anime dan manga di Indonesia mengekspresikan diri dalam “cosplay” yaitu berdandan dengan kostum yang berdasarkan karakter-karakter anime dan manga kesayangan mereka.

Di sisi lain populernya manga di Indonesia itu juga membawa pengaruh pada proses pembentukan komik karya Indonesia, karena secara tidak langsung banyak generasi komikus muda di Indonesia baik tanpa sadar maupun sadar, terpengaruh oleh gaya aliran Jepang (manga). Tidak heran jika bermunculan sekolah-sekolah dan kursus menggambar gaya manga di Indonesia untuk memenuhi keinginan orang-orang yang berminat menjadi ilustrator komik ala Jepang, baik yang dikelola secara profesional dan mahal hingga kursus yang berbiaya murah.

sumber:gl-es.facebook.com

Karakuri NINGYO ASAL MULA ROBOTIKA JEPANG

Asal-usul istilah Robot
Istilah robot diperkenalkan pertama kali oleh seorang berkebangsaan Cekoslowakia bernama Karel Capek (1890-1938), melalui karya drama "Rossum's Universal Robots"pada tahun 1920. bermula dari istilah robot, berasal dari bahasa setempat "robota" yang berarti budak atau kerja paksa, muncul sebagai pengganti istilah budak mekanik untuk membantu pekerjaan manusia. kemudian pada tahun 1950, Isaac Asimov mengemukakan tiga aturan mengenai robot (dikenal dengan hukum Asimov), melalui karya novelnya "robot" yaitu :

1. Sebuah robot tidak boleh mencederai manusia
2. Robot harus mematuhi perintah yang diberikan manusia, kecuali bila itu melanggar aturan pertama, dan
3. Robot harus melindungi eksistensinya sendiri sebagai mesin yang harus mematuhi manusia.

Berdasarkan hukum Asimov diatas, dapat disimpulkan bahwa robot bisa saja mencederai manusia. kedua karya Karel Capek dan Isaac Asimov menggambarkan robot sebagai musuh manusia, yang menjadi stereotip perspektif negara-negara Barat tentang robot yang cenderung negatif.
lain halnya dengan Jepang, yang menganggap robot sebagai hasil dari pengetahuan, teknologi dan kepekaan yang dapat memberikan pesona dan kecintaan tersendiri terhadap robot. dari perspektif inilah, robot menjadi sebuah aset intelektual yang sangat penting dari budaya Jepang. kecintaan bangsa Jepang kepada robot sudah bermula sejak zaman Edo (1603-1867).
Robot-robot pertama Jepang sudah diciptakan berabad-abad lalu dengan bentuk yang berbeda dengan robot masa sekarang. mulai dari robot yang dapat menyirami sawah buatan, Kaya-No-Miko, seperti yang tertulis dalam koleksi cerita di abad ke-12, Konjaku Monogatari shu hingga boneka robot karakuri ningyo yang dikembangkan dengan tingkat teknologi yang cukup tinggi dan ditampilkan dalam bentuk boneka sebagai hiburan di teater-teater maupun festival (hingga sekarang masih ditampilkan dalam Festival Takayama di Prefektur Gifu).

Karakuri Ningyo-Robot Klasik Jepang
Karakuri ningyo, merupakan istilah Jepang yang berarti boneka mekanik atau automata, ditemukan pada abad ke-18 dan 19 Masehi. karakuri berarti "peralatan mekanik untuk permainan, hiburan, atau memberikan kejutan", sehingga dapat dikatakan bahwa dalam karakuri terkandung hal-hal magis atau elemen misteri, sedangkan ningyo berarti "orang dan bentuk" (tertulis dalam dua huruf kanji). dengan demikian dapat dikatakan sebagai boneka atau patung.

Karakuri dapat dibagi menjadi tiga tipe utama yakni:

1. Butai karakuri (stage karakuri), digunakan untuk keperluan dunia teater
2. Zashiki karakuri (tatami room karakuri), merupakan tipe karalkuri berukuran kecil dan digunakan sebagai elemen dekorasi ruangan
3. Dashi karakuri (festival car karakuri), digunakan dalam acara atau festival keagamaan, dengan menampilkannya mitos-mitos tradisional atau legenda-legenda Bangsa Jepang.

Ketiga jenis karakuri tersebut dinilai telah memberikan pengaruh besar bagi perkembangan dunia teater Jepang seperti Noh, Kabuki, Bunraku.
berawal dari diciptakannya boneka mekamik karakuri Yumi-hiki doji (pemanah muda) karya Tanaka Hisashige (1799-1881), yang dibuat pertama kali pada akhir zaman Edo (awal tahun 1800-an), dengan menggunakan bantuan benang dan mekanisme mirip kerja timer atau pewaktu, dibantu dengan pegas sehingga dapat menembakan empat anak panah pada sasaran dengan sangat ekspresif layaknya pemanah manusia dalam kyudo (olahraga panahan). beberapa gerakan mekanik karakuri pada masa itu berasal dari mekanisme sederhana, seperti pegas, tali, roda gigi, hingga pemangfaatan beban merkuri (air raksa), air, maupun pasir.
Dewasa ini, karakuri pun berkembang menjadi:

1. Matsuri karakuri, digunakan untuk keperluan festival
2. Kogyo karakuri, digunakan untuk keperluan hiburan seperti pertunjukan boneka
3. Zashiki karakuri, digunakan untuk keperluan dekorasi (elemen dekoratif) dalam ruangan.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perkembangan robotika Jepang saat ini bagaikan pepatah "Manifestasi impian atau harapan dari suatu bangsa yang ada saat ini merupakan cerminan impian atau harapan dari para pendahulunya".

Lebih lanjut tentang: Karakuri NINGYO ASAL MULA ROBOTIKA JEPANG

sumber:id.shvoong.com

Komputer

Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut prosedur yang telah dirumuskan. Kata computer semula dipergunakan untuk menggambarkan orang yang perkerjaannya melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri. Asal mulanya, pengolahan informasi hampir eksklusif berhubungan dengan masalah aritmatika, tetapi komputer modern dipakai untuk banyak tugas yang tidak berhubungan dengan matematika.

Dalam arti seperti itu terdapat alat seperti slide rule, jenis kalkulator mekanik mulai dari abakus dan seterusnya, sampai semua komputer elektronik yang kontemporer. Istilah lebih baik yang cocok untuk arti luas seperti "komputer" adalah "yang mengolah informasi" atau "sistem pengolah informasi." Selama bertahun-tahun sudah ada beberapa arti yang berbeda dalam kata "komputer", dan beberapa kata yang berbeda tersebut sekarang disebut disebut sebagai komputer.

Kata computer secara umum pernah dipergunakan untuk mendefiniskan orang yang melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa mesin pembantu. Menurut Barnhart Concise Dictionary of Etymology, kata tersebut digunakan dalam bahasa Inggris pada tahun 1646 sebagai kata untuk "orang yang menghitung" kemudian menjelang 1897 juga digunakan sebagai "alat hitung mekanis". Selama Perang Dunia II kata tersebut menunjuk kepada para pekerja wanita Amerika Serikat dan Inggris yang pekerjaannya menghitung jalan artileri perang dengan mesin hitung.

Charles Babbage mendesain salah satu mesin hitung pertama yang disebut mesin analitikal. Selain itu, berbagai alat mesin sederhana seperti slide rule juga sudah dapat dikatakan sebagai komputer.

Sekalipun demikian, definisi di atas mencakup banyak alat khusus yang hanya bisa memperhitungkan satu atau beberapa fungsi. Ketika mempertimbangkan komputer modern, sifat mereka yang paling penting yang membedakan mereka dari alat menghitung yang lebih awal ialah bahwa, dengan pemrograman yang benar, semua komputer dapat mengemulasi sifat apa pun (meskipun barangkali dibatasi oleh kapasitas penyimpanan dan kecepatan yang berbeda), dan, memang dipercaya bahwa mesin sekarang bisa meniru alat perkomputeran yang akan kita ciptakan di masa depan (meskipun niscaya lebih lambat). Dalam suatu pengertian, batas kemampuan ini adalah tes yang berguna karena mengenali komputer "maksud umum" dari alat maksud istimewa yang lebih awal. Definisi dari "maksud umum" bisa diformulasikan ke dalam syarat bahwa suatu mesin harus dapat meniru Mesin Turing universal. Mesin yang mendapat definisi ini dikenal sebagai Turing-lengkap, dan yang pertama mereka muncul pada tahun 1940 di tengah kesibukan perkembangan di seluruh dunia. Lihat artikel sejarah perkomputeran untuk lebih banyak detail periode ini.


sumber:id.wikipedia.org

Kemampuan Windows 7 build 7048 vs Windows 7 beta1 vs Vista vs XP

Ini sedikit informasi terakhir mengenai windows 7 (7048) dibandingkan dengan Windows 7 versi beta, Vista SP1 dan XP SP3 dalam kemampuannya. Berdasarkan test my hardware 2.0. Mari kita lihat bagaimana hasil testnya.

Pada sesi test ini menggunakan dua buah computer desktop dengan spesifikasi:

*
Prosessor AMD Phnom 9700 2.4Ghz dengan VGA ATI Radeon 3850 dan ram 4GB
*
Prosessor Intel Pentium Dual Core E2200 2.2 Ghz dengan VGA NVIDIA GeForce 8400 GS dan ram 1GB

Pengetesan yang akan dilakukan

Pada pengetesan system operasi windows ini, akan dilakukan 31 test dengan penjelasanya masing-masing.

1.
Waktu yang dibutuhkan untuk menginstal system operasi
2.
Waktu rata-rata yang diperlukan ketika restart untuk siap digunakan
3.
Waktu rata-rata untuk melakukan shutdown pada computer
4.
Memindahkan file sebesar 100MB dengan format JPEG dari satu hardisk ke hardisk lain
5.
Memindahkan kumpulan file sebesar 2.5GB terdiri dari berbagai jenis file dengan besar bervariasi (1MB s/d 100MB) dari satu hardisk ke hardisk lainnya
6.
Memindahkan kumpulan file dengan format JPEG serta size bervariasi melalui jaringan dari computer test ke Network Storage (NAS)
7.
Memindahkan kumpulan file dengan size bervariasi 1MB s/d 100MB sebesar total 2.5GB melalui jaringan dari computer test ke NAS
8.
Memindahkan kumpulan file sebesar 100MB terdiri dari 1MB s/d 100MB pada saat ada beban di prosessor file dari ke hardisk lain ketika sedang membuat ISO file dari DVD
9.
Memindahkan kumpulan file dari 1MB s.d 100MB total sebesar 2.5GB ketika CPU sedang load membuat ISO file dari DVD
10.
Memindahkan file melalui jaringan network sebesar 100MB ketika cpu load membuat file iso dari DVD
11.
Memindahkan file melalui jaringan network sebesar 2.5GB ketika CPU sedang load membuat iso DVD dari computer test ke NAS
12.
Proses mengkompresi file sebesar 100MB dengan menggunakan system kompresi ZIP terintegrasi
13.
Proses mengkompresi file sebesar 1GB dengan menggunakan system kompresi ZIP terintegrasi
14.
Mengekstrak file sebesar 100MB dengan menggunakan system ZIP terintegrasi
15.
Mengekstrak file sebesar 1GB dengan menggunakan system kompresi.
16.
Mengkompres file sebesar 100MB dibawah proses load dengan menggunakan system kompresi integrasi dan melakukan proses ripping dari DVD menjadi ISO
17.
Mengkompresi file sebesar 1GB ketika prosessor sedang load, menggunakan system kompresi terintegrasi dan melakukan ripping DVD ke file ISO
18.
Mengekstrak file sebesar 100MB dengan menggunakan system kompresi integrasi ketika cpu melakukan proses ripping DVD menjadi file ISO
19.
Mengkesktrak file sebesar 1GB menggunakan system kompresi ZIP terintegrasi dan melakukan proses ripping DVD ke file ISO
20.
Menginstal Office 2007 versi ultimate
21.
Membuka 10 halaman word hanya berisikan teks
22.
Membuka 10 halaman word berisikan teks dan gambar
23.
Membuka file excel sederhana
24.
Membuka file excel termasuk formula dan grafik
25.
Membakar DVD dengan program CD Burner XP
26.
Membuka 10 file PDF mengunakan Adobe Reader 8 terupdate
27.
Membuka 100 file PDF dengan berisikan gambar dan teks menggunakan Adobe Reader 8 terupdate
28.
Benchmark Far Cry 2
29.
Benchmark Call of Duty 5
30.
Benchmark Left 4 Dead
31.
Benchmark Warhead

Test ini akan menggunakan windows 7 build 7048 dan 7000 32/64-bit dibandingkan dengan Windows Vista SP1 32-bit and Windows XP SP3 32-bit. Penilaian menggunakan metode sederhana. Sistem operasi yang unggul diberi score nilai 1, untuk runner up 2, 3 dan 4 dan yang kalah mendapat nilai 5. Nilai terendah akan menjadi pemenangnya.
Kesimpulan

Sangat jelas terlihat dari hasil pengetesan, jika dilengkapi dengan driver yang lebih update, kemungkinan besar Windows 7 akan lebih baik untuk 9 – 12 bulan kedepan setelah peluncurannya.

*
Windows 7 secara keseluruhan lebih baik dari Vista dan XP
*
Dalam perkembangannya Windows 7, terus menjadi lebih baik
*
Pada spesifikasi computer tinggi, system operasi 64-bit menjadi terbaik
*
Pada spesifikasi computer rendah, system operasi 32-bit menjadi terbaik

sumber:computerwire.blogspot.com

Selasa, 15 Februari 2011

PENEMU BENUA AMERIKA

Penemuan benua Amerika dilakukan oleh beberapa orang:

* Viking Vinland):
o Gunnbjörn Ulfsson, yang pertama kali melihat Greenland kira-kira tahun 900-an
o Bjarni Herjólfsson, yang melihat Amerika Utara (Labrador, Canada) sekitar tahun 986
o Leif Eriksson, dikatakan telah mendarat di Amerika Utara (Newfoundland, Canada).
* Christopher Columbus;
* Beberapa pengelana seperti
o Santa Brendan
o Zheng He
o Pangeran Madoc
o Henry I Sinclair, Pangeran Orkney
Amerika adalah sebuah benua di dunia yang merujuk kepada wilayah daratan di antara Samudra Pasifik dan Samudra Atlantik. Benua ini umumnya dibagi menjadi 3 yaitu Amerika Utara, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Istilah ini juga merujuk kepada wilayah Karibia, pulau-pulau sekitar Laut Karibia, dan Greenland (namun bukan Islandia).

Leif Eriksson (bahasa Islandia lama: Leifr Eiríksson; Islandia, hidup sekitar tahun 970–sekitar 1020) adalah seorang penjelajah, putra Erik Si Merah (Eiríkr rauði). Ibunya adalah Þjoðhildr. Ayahnya telah memulai dua koloni Norwegia, Pemukiman Barat dan Pemukiman Timur, di Greenland yang dia namakan.

Pada saat menetap di Norwegia, Leif masuk ke agama Kristen. Ketika kembali ke Greenland, dia membeli perahu Bjarni Herjólfsson dan pergi menjelajahi daratan yang telah Bjarni temukan.

Saga Grænlendinga bercerita bahwa Leif mulai menjelajah sekitar tahun 1000 untuk mengikuti rute Bjarni dari arah yang sebaliknya. Tempat pertama yang ia temui dipenuhi lempengan batu yang datar (bahasa Islandia: hellur). Oleh karena itu, tempat itu ia panggil Helluland (tanah yang penuh akan batu datar), yang kemungkinan adalah Kepulauan Baffin pada saat ini.

Berikutnya dia menemukan daratan yang datar dan berkayu, dengan pantai berpasir putih, yang dia panggil Markland (tanah kayu), yang kemungkinan adalah Labrador. Ketika bertemu dengan daratan lagi, Leif dan awaknya mendarat dan membangun beberapa rumah. Mereka menyukai daratan tersebut: ada banyak salmon di sungai, dan cuacanya sedang dengan musim dingin yang tidak terlalu dingin dan rumput-rumput yang masih tetap hijau. Mereka menetap di tempat itu selama musim dingin. Saga tersebut menyebutkan salah seorang awak Leif, Tyrkir, yang mungkin seorang Jerman, menemukan anggur. Leif memanggil daratan itu Vínland karenanya (wilayah antara Virginia dan Newfoundland di Amerika Utara pada masa kini). Pada perjalanan pulang, Leif menyelamatkan seorang Norwegia, sehingga dia dipanggil 'Leif yang Beruntung' (bahasa Norwegia lama: "Leifr hinn heppni").

Leif mempunyai dua saudara laki-laki Þorvaldur dan Þorsteinn, dan seorang saudara perempuan, Freydís. Dia menikahi Þórgunna dan mempunyai seorang putra, Þorkell Leifsson.

Untuk memperingati tibanya Eriksson di Amerika Utara pada tahun 1000, sejak tahun 1964 tanggal 9 Oktober diperingati sebagai Hari Leif Eriksson di Amerika Serikat.

Sumber:id.wikipedia.org

PENEMU LAMPU

Thomas Alva Edison 11 February 1847 - 18 Oktober 1931
Bola Lampu

Thomas Alva Edison adalah penemu dari Amerika dan merupakan satu dari penemu terbesar sepanjang sejarah. Edison mulai bekerja pada usia yang sangat muda dan terus bekerja hingga akhir hayatnya. Selama karirnya, Thomas Alva Edison telah mempatentkan sekitar dari 1.093 hasil penemuannya, termasuk bola lampu listrik dan gramophone, juga kamera film. Ketiga penemuannya membangkitkan industri-industri besar bagi industri listrik, rekaman dan film yang akhirnya mempengaruhi kehidupan masyarakat di seluruh dunia. Dia juga dikenal sebagai penemu yang menerapkan prinsip 'produksi massal' bagi penemuan-penemuannya.

Edison sendiri memperoleh keahliannya dalam bidang kelistrikan dan telegraphy (telegraph untuk komunikasi) pada usia belasan tahun. Pada tahun 1868, di usia 21 tahun, dia telah mengembangkan dan mempatentkan penemuannya yang berupa sebuah mesin yang merekam telegraph.

Dimasa kecilnya, Edison hanya bersekolah di sekolah yang resmi selama tiga bulan, selanjutnya semua pendidikannya diperoleh dari ibunya yang mengajar Edison di rumah. Ibu Edison mengajarkan Edison cara membaca, menulis, dan matematika. Dia juga sering memberi dan membacakan buku-buku bagi Edison, antara lain buku-buku yang berasal dari penulis seperti Edward Gibbon, William Shakespeare dan Charles Dickens.

Edison di usia 12 tahun, memperoleh penghasilan dengan cara bekerja menjual koran dan surat kabar, buah apel, serta gula-gula di sebuah jalur kereta api. Di usia itu pula, Edison hampir mengalami kehilangan seluruh pendengaran karena penyakit yang dideritanya, penyakit itu membuatnya menjadi setengah tuli. Edison pernah menulis dalam diarinya: "Saya tidak pernah mendengar burung bernyanyi sejak saya berusia 12 tahun."
Pada usia 15 tahun, Edison, sambil tetap berjualan, membeli sebuah mesin cetak kecil bekas yang selanjutnya dipasang pada sebuah bagasi mobil. Kemudian dia mencetak korannya sendiri, WEEKLY HERALD, yang di cetak, diedit dan dijualnya di tempat dia berjualan.

Pada musim panas 1862, Edison menyelamatkan seorang anak berusia tiga tahun yang hampir di tabrak oleh mobil. Ayah dari anak yang diselamatkan adalah kepala stasiun kereta api di tempatnya berjualan. Dan sebagai rasa terima kasih, kepala stasiun tersebut mengajari Edison cara menggunakan telegraph. Setelah 5 bulan mempelajari telegraph, Edison bekerja sebagai ahli telegraph selama 4 tahun. Hampir semua gaji yang didapatnya dihabiskan dengan membangun berbagai macam laboratorium dan peralatan listrik.

Edison sangat senang mempelajari sesuatu dan membaca buku-buku yang ada. Dari semua yang dipelajarinya, Edison menerapkan pelajaran tersebut dengan cara bereksperimen di laboratorium kecilnya. Edison tinggal di laboratoriumnya, hanya tidur 4 jam sehari, dan makan dari makanan yang dibawa oleh asistennya ke laboratoriumnya. Edison melakukan percobaan dan eksperimen terus menerus hingga penemuan-penemuannya menjadi sempurna. Mungkin kata yang cocok untuk menggambarkan kepandaian Edison adalah: "Genius adalah 99% kerja keras"

Sumber:www.ceritakecil.com

SEJARAH KERAJAAN DEMAK

Kesultanan Demak adalah kesultanan Islam pertama di Jawa yang didirikan oleh Raden Patah pada tahun 1478. Kesultanan ini sebelumnya merupakan keadipatian (kadipaten) vazal dari kerajaan Majapahit, dan tercatat menjadi pelopor penyebaran agama Islam di pulau Jawa dan Indonesia pada umumnya. Kesultanan Demak tidak berumur panjang dan segera mengalami kemunduran karena terjadi perebutan kekuasaan di antara kerabat kerajaan. Pada tahun 1568, kekuasaan Kesultanan Demak beralih ke Kesultanan Pajang yang didirikan oleh Jaka Tingkir. Salah satu peninggalan bersejarah Kesultanan Demak ialah Mesjid Agung Demak, yang diperkirakan didirikan oleh para Walisongo. Lokasi ibukota Kesultanan Demak, yang pada masa itu masih dapat dilayari dari laut dan dinamakan Bintara (dibaca "Bintoro" dalam bahasa Jawa), saat ini telah menjadi kota Demak di Jawa Tengah. Periode ketika beribukota di sana kadang-kadang dikenal sebagai "Demak Bintara". Pada masa sultan ke-4 ibukota dipindahkan ke Prawata (dibaca "Prawoto").

Pada saat kerajaan Majapahit mengalami masa surut, secara praktis wilayah-wilayah kekuasaannya mulai memisahkan diri. Wilayah-wilayah yang terbagi menjadi kadipaten-kadipaten tersebut saling serang, saling mengklaim sebagai pewaris tahta Majapahit. Pada masa itu arus kekuasaan mengerucut pada dua adipati,[rujukan?] yaitu Raden Patah dan Ki Ageng Pengging. Sementara Raden Patah mendapat dukungan dari Walisongo, Ki Ageng Pengging mendapat dukungan dari Syekh Siti Jenar.

Demak di bawah Pati Unus adalah Demak yang berwawasan nusantara. Visi besarnya adalah menjadikan Demak sebagai kesultanan maritim yang besar. Pada masa kepemimpinannya, Demak merasa terancam dengan pendudukan Portugis di Malaka. Dengan adanya Portugis di Malaka, kehancuran pelabuhan-pelabuhan Nusantara tinggal menunggu waktu

Sultan Trenggana berjasa atas penyebaran Islam di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Di bawah Sultan Trenggana, Demak mulai menguasai daerah-daerah Jawa lainnya seperti merebut Sunda Kelapa dari Pajajaran serta menghalau tentara Portugis yang akan mendarat di sana (1527), Tuban (1527), Madiun (1529), Surabaya dan Pasuruan (1527), Malang (1545), dan Blambangan, kerajaan Hindu terakhir di ujung timur pulau Jawa (1527, 1546). Panglima perang Demak waktu itu adalah Fatahillah, pemuda asal Pasai (Sumatera), yang juga menjadi menantu Sultan Trenggana. Sultan Trenggana meninggal pada tahun 1546 dalam sebuah pertempuran menaklukkan Pasuruan, dan kemudian digantikan oleh Sunan Prawoto

Suksesi ke tangan Sunan Prawoto tidak berlangsung mulus. Ia ditentang oleh adik Sultan Trenggono, yaitu Pangeran Sekar Seda Lepen. Pangeran Sekar Seda Lepen akhirnya terbunuh. Pada tahun 1561 Sunan Prawoto beserta keluarganya "dihabisi" oleh suruhan Arya Penangsang, putera Pangeran Sekar Seda Lepen. Arya Penangsang kemudian menjadi penguasa tahta Demak. Suruhan Arya Penangsang juga membunuh Pangeran Hadiri adipati Jepara, dan hal ini menyebabkan banyak adipati memusuhi Arya Penangsang.

Arya Penangsang akhirnya berhasil dibunuh dalam peperangan oleh Sutawijaya, anak angkat Joko Tingkir. Joko Tingkir memindahkan pusat pemerintahan ke Pajang, dan di sana ia mendirikan Kesultanan Pajang.

Sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Demak

BUNGA LANGKA

Bunga Bangkai (rafflesia arnoldi)
Ditemukan oleh rombongan Sir Stamfort (gubernur East Indi Company di Sumatera dan Jawa) dan Dr. Joseph Arnord, seorang naturalis yang mengadakan ekspedisi di Bengkulu pada tanggal 20 Mei 1818. Kedua nama tersebut diabadikan menjadi nama latin bungan ini oleh Robert Brown.

Indonesia dilimpahi dengan kekayaan hayati yang tiada taranya. Hutan yang terbentang di belasan ribu pulau mengandung berbagai jenis flora dan fauna, yang kadang tidak dapat dijumpai di bagian bumi lainnya dan merupakan salah satu negara Mega Biodiversity (kekayaan akan keanekaragaman hayati ekosistem, sumberdaya genetika, dan spesies yang sangat berlimpah). Tidak kurang dari 47 jenis ekosistem alam yang khas sampai jumlah spesies tumbuhan berbunga yang sudah diketahui, sebanyak 11 % atau sekitar 30.000 jenis dari seluruh tumbuhan berbunga di dunia. Sayangnya, banyak jenis tumbuhan tertentu, mengalami kepunahan.

Sampai saat ini, Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) serta tiga cabangnya (Kebun Raya Cibodas,Purwodadi, dan Bedugul Bali) baru mengoleksi 20 % total jenis tumbuhan yang ada di Indonesia. Koleksi anggrek kurang dari 5 % yang ada di Kawasan Timur Indonesia. Untuk jenis durian saja, Indonesia memiliki puluhan jenis, talas ada 700-an jenis, yang semuanya sangat potensial untuk dikembangkan. Menurut data base yang ada, terdapat 2 juta spesies tumbuhan di dunia dan 60%nya ada di Indonesia. Pemerintah kini terus berupaya untuk menyelamatkan berbagai kekayaan Sumbar Daya Alam berupa tumbuhan langka yang bermanfaat bagi manusia melalui usaha memperbanyak kebun raya, taman nasional, cagar alam dan daerah-daerah konservasi di seluruh Indonesia.

Tidak bisa dibayangkan banyaknya jenis tumbuh-tumbuhan atau flora di dunia ini. Sampai saat inipun banyak kalangan ilmuwan yang berpendapat bahwa belum semua jenis flora yang ada di bumi telah dikenali.

Seperti halnya hewan, jenis-jenis flora sangat ditentukan oleh lingkungan spesifiknya yang disebut juga sebagai habitat. Dengan bantuan manusia, beberapa diantara tumbuh-tumbuhan ini tersebar luas ke berbagai belahan bumi, sehingga ada jenis yang bisa ditemui di banyak negara, dan adapula yang hanya dapat ditemui di habitat asalnya.
Kerusakan lingkungan yang terjadi telah menghancurkan banyak habitat-habitat tumbuhan yang menyebabkan punahnya jenis-jenis tumbuhan tertentu, sehingga turut mempengaruhi kehidupan hewan dan penduduk yang tinggal diatasnya.

Anggrek Pensil (Vanda Hookeriana)
Angger pensil (Vanda hookeriana) asal Sumatra adalah jenis anggrek yang langka. Anggrek yang banyak diminati para pencinta bunga itu hidup menumpang pada bunga bakung (Crinum asiaticum). Langkanya anggrek ini, dikarenakan habitat anggrek yang ada di Cagar Alam Dusun Besar (CADB), Bengkulu sudah rusak oleh tangan manusia. Kerusakan tersebut juga menyebabkan bunga bakung mati.

Untuk mencegah kepunahan anggrek pensil, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu telah mencoba mengembangbiakkan anggrek ini. Uji coba pengembangbiakan anggrek langka itu di Danau Dendam Tak Sudah (DDTS), Bengkulu. Pada Februari 2005 ditanam sebanyak 20 batang, dan April 2006 sebanyak 7 batang. Ternyata anggrek tersebut dapat tumbuh subur di DDTS.

Pada bulan Juni ini BKSDA akan menanam kembali 20 batang anggrek hasil penangkaran yang dilakukan oleh BKSDA. Demikian dikatakan Kepala BKSDA Bengkulu, Yohanes Sudarto, Rabu (6/6).
Anggrek pensil memiliki keindahan yang khas. Kesegaran bunga ini dapat mencapai 22 hari. Pada tahun 1882 anggrek ini dinobatkan sebagai “Ratu Anggrek” dan mendapat hadiah “First Class Certificate” dari pemerintah Inggris.
Kata sulitHabitat: tempat tinggal khas untuk hewan dan tumbuhan.Penangkaran: usaha pengembangbiakan hewan atau tumbuhan.

Bunga Edelweis Anaphalis Javanica
Edelweis Anaphalis Javanica adalah tumbuhan gunung yang terkenal, tumbuhan ini dapat mencapai ketinggian 8 m dan memiliki batang sebesar kaki manusia, tetapi tumbuhan yang cantik ini sekarang sangat langka.

Edelweis merupakan tumbuhan pelopor bagi tanah vulkanik muda di hutan pegunungan dan mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya di atas tanah yang tandus, karena mampu membentuk mikoriza dengan jamur tanah tertentu yang secara efektif memperluas kawasan yang dijangkau oleh akar-akarnya dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara. Bunga-bunganya sangat disukai oleh serangga, lebih dari 300 jenis serangga seperti kutu, tirip, kupu-kupu, lalat, tabuhan dan lebah terlihat mengunjunginya.

Jika tumbuhan ini cabang-cabangnya dibiarkan tumbuh cukup kokoh, edelweis dapat menjadi tempat bersarang bagi burung tiung batu licik Myophonus glaucinus. Bagian-bagian edelweis sering dipetik dan dibawa turun dari gunung untuk alasan-alasan estetis dan spiritual, atau sekedar kenang-kenangan oleh para pendaki. Pada bulan Februari hingga Oktober 1988, terdapat 636 batang yang tercatat telah diambil dari Gunung Gede-Pangrango. Dalam batas tertentu dan sepanjang hanya potongan-potongan kecil yang dipetik, tekanan ini dapat dihadapi.

Sayangnya keserakahan serta harapan-harapan yang salah telah mengorbankan banyak populasi, terutama populasi yang terletak di jalan-jalan setapak. Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa edelweis dapat diperbanyak dengan mudah melalui pemotongan cabang-cabangnya. Oleh karena itu potongan-potongan itu mungkin dapat dijual kepada pengunjung untuk mengurangi tekanan terhadap populasi liar.

Sumber:nanpunya.wordpress.com

PLANET

Planet adalah benda langit yang memiliki ciri-ciri berikut:

* mengorbit mengelilingi bintang atau sisa-sisa bintang;
* mempunyai massa yang cukup untuk memiliki gravitasi tersendiri agar dapat mengatasi tekanan rigid body sehingga benda angkasa tersebut mempunyai bentuk kesetimbangan hidrostatik (bentuk hampir bulat);
* tidak terlalu besar hingga dapat menyebabkan fusi termonuklir terhadap deuterium di intinya; dan,
* telah "membersihkan lingkungan" (clearing the neighborhood; mengosongkan orbit agar tidak ditempati benda-benda angkasa berukuran cukup besar lainnya selain satelitnya sendiri) di daerah sekitar orbitnya

Berdasarkan definisi di atas, maka dalam sistem Tata Surya terdapat delapan planet. Hingga 24 Agustus 2006, sebelum Persatuan Astronomi Internasional (International Astronomical Union = IAU) mengumumkan perubahan pada definisi "planet" sehingga seperti yang tersebut di atas, terdapat sembilan planet termasuk Pluto, bahkan benda langit yang belakangan juga ditemukan sempat dianggap sebagai planet baru, seperti: Ceres, Sedna, Orcus, Xena, Quaoar, UB 313. Pluto, Ceres dan UB 313 kini berubah statusnya menjadi "planet kerdil/katai."

Planet diambil dari kata dalam bahasa Yunani Asteres Planetai yang artinya Bintang Pengelana. Dinamakan demikian karena berbeda dengan bintang biasa, Planet dari waktu ke waktu terlihat berkelana (berpindah-pindah) dari rasi bintang yang satu ke rasi bintang yang lain. Perpindahan ini (pada masa sekarang) dapat dipahami karena planet beredar mengelilingi matahari. Namun pada zaman Yunani Kuno yang belum mengenal konsep heliosentris, planet dianggap sebagai representasi dewa di langit. Pada saat itu yang dimaksud dengan planet adalah tujuh benda langit: Matahari, Bulan, Merkurius, Venus, Mars, Jupiter dan Saturnus. Astronomi modern menghapus Matahari dan Bulan dari daftar karena tidak sesuai definisi yang berlaku sekarang. Sebelumnya, planet-planet anggota tata surya ada 9, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter/Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Namun, tanggal 26 Agustus 2006, para ilmuwan sepakat untuk mengeluarkan Pluto dari daftar planet sehingga jumlah planet di tata surya menjadi hanya 8.

Lima planet terdekat ke Matahari selain Bumi (Merkurius, Venus, Mars, Yupiter dan Saturnus) telah dikenal sejak zaman dahulu karena mereka semua bisa dilihat dengan mata telanjang. Banyak bangsa di dunia ini memiliki nama sendiri untuk masing-masing planet (lihat tabel nama planet di bawah). Pada abad ke-6 SM, bangsa Yunani memberi nama Stilbon (cemerlang) untuk Planet Merkurius, Pyoroeis (berapi) untuk Mars, Phaethon (berkilau) untuk Jupiter, Phainon (Bersinar) untuk Saturnus. Khusus planet Venus memiliki dua nama yaitu Hesperos (bintang sore) dan Phosphoros (pembawa cahaya). Hal ini terjadi karena dahulu planet Venus yang muncul di pagi dan di sore hari dianggap sebagai dua objek yang berbeda.

Pada abad ke-4 SM, Aristoteles memperkenalkan nama-nama dewa dalam mitologi untuk planet-planet ini. Hermes menjadi nama untuk Merkurius, Ares untuk Mars, Zeus untuk Jupiter, Kronos untuk Saturnus dan Aphrodite untuk Venus.

Pada masa selanjutnya di mana kebudayaan Romawi menjadi lebih berjaya dibanding Yunani, semua nama planet dialihkan menjadi nama-nama dewa mereka. Kebetulan dewa-dewa dalam mitologi Yunani mempunyai padanan dalam mitologi Romawi sehingga planet-planet tersebut dinamai dengan nama yang kita kenal sekarang.

Hingga masa sekarang, tradisi penamaan planet menggunakan nama dewa dalam mitologi Romawi masih berlanjut. Namun demikian ketika planet ke-7 ditemukan, planet ini diberi nama Uranus yang merupakan nama dewa Yunani. Dinamakan Uranus karena Uranus adalah ayah dari |Kronos (Saturnus). Mitologi Romawi sendiri tidak memiliki padanan untuk dewa Uranus. Planet ke-8 diberi nama Neptunus, dewa laut dalam mitologi Romawi

Sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Planet

TATA SURYA

Tata Surya[a] adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi[b], dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.

Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan tersebar. Awan Oort diperkirakan terletak di daerah terjauh yang berjarak sekitar seribu kali di luar bagian yang terluar.

Berdasarkan jaraknya dari matahari, kedelapan planet Tata Surya ialah Merkurius (57,9 juta km), Venus (108 juta km), Bumi (150 juta km), Mars (228 juta km), Yupiter (779 juta km), Saturnus (1.430 juta km), Uranus (2.880 juta km), dan Neptunus (4.500 juta km). Sejak pertengahan 2008, ada lima objek angkasa yang diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Orbit planet-planet kerdil, kecuali Ceres, berada lebih jauh dari Neptunus. Kelima planet kerdil tersebut ialah Ceres (415 juta km. di sabuk asteroid; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kelima), Pluto (5.906 juta km.; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kesembilan), Haumea (6.450 juta km), Makemake (6.850 juta km), dan Eris (10.100 juta km).

Enam dari kedelapan planet dan tiga dari kelima planet kerdil itu dikelilingi oleh satelit alami, yang biasa disebut dengan "bulan" sesuai dengan Bulan atau satelit alami Bumi. Masing-masing planet bagian luar dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri dari debu dan partikel lain.

Sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Tata_Surya

SEJARAH INDONESIA

Sejarah Indonesia meliputi suatu rentang waktu yang sangat panjang yang dimulai sejak zaman prasejarah berdasarkan penemuan "Manusia Jawa" yang berusia 1,7 juta tahun yang lalu. Periode sejarah Indonesia dapat dibagi menjadi lima era: Era Prakolonial, munculnya kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha serta Islam di Jawa dan Sumatera yang terutama mengandalkan perdagangan; Era Kolonial, masuknya orang-orang Eropa (terutama Belanda) yang menginginkan rempah-rempah mengakibatkan penjajahan oleh Belanda selama sekitar 3,5 abad antara awal abad ke-17 hingga pertengahan abad ke-20; Era Kemerdekaan Awal, pasca-Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (1945) sampai jatuhnya Soekarno (1966); Era Orde Baru, 32 tahun masa pemerintahan Soeharto (1966–1998); serta Era Reformasi yang berlangsung sampai sekarang.

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Jumat, 17 Agustus 1945 Tahun Masehi, atau 17 Agustus 2605 menurut tahun Jepang dibacakan oleh Ir. Soekarno yang didampingi oleh Drs. Mohammad Hatta di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat.
Pada tanggal 6 Agustus 1945 sebuah bom atom dijatuhkan di atas kota Hiroshima Jepang oleh Amerika Serikat yang mulai menurunkan moral semangat tentara Jepang di seluruh dunia. Sehari kemudian Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI, atau "Dokuritsu Junbi Cosakai", berganti nama menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau disebut juga Dokuritsu Junbi Inkai dalam bahasa Jepang, untuk lebih menegaskan keinginan dan tujuan mencapai kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan di atas Nagasaki sehingga menyebabkan Jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya. Momen ini pun dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya.


Soekarno, Hatta selaku pimpinan PPKI dan Radjiman Wedyodiningrat sebagai mantan ketua BPUPKI diterbangkan ke Dalat, 250 km di sebelah timur laut Saigon, Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa pasukan Jepang sedang di ambang kekalahan dan akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Sementara itu di Indonesia, pada tanggal 10 Agustus 1945, Sutan Syahrir telah mendengar berita lewat radio bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu. Para pejuang bawah tanah bersiap-siap memproklamasikan kemerdekaan RI, dan menolak bentuk kemerdekaan yang diberikan sebagai hadiah Jepang.
Pada tanggal 12 Agustus 1945, Jepang melalui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam, mengatakan kepada Soekarno, Hatta dan Radjiman bahwa pemerintah Jepang akan segera memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dan proklamasi kemerdekaan dapat dilaksanakan dalam beberapa hari, tergantung cara kerja PPKI.[1] Meskipun demikian Jepang menginginkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 24 Agustus.
Dua hari kemudian, saat Soekarno, Hatta dan Radjiman kembali ke tanah air dari Dalat, Sutan Syahrir mendesak agar Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan karena menganggap hasil pertemuan di Dalat sebagai tipu muslihat Jepang, karena Jepang setiap saat sudah harus menyerah kepada Sekutu dan demi menghindari perpecahan dalam kubu nasionalis, antara yang anti dan pro Jepang. Hatta menceritakan kepada Syahrir tentang hasil pertemuan di Dalat. Soekarno belum yakin bahwa Jepang memang telah menyerah, dan proklamasi kemerdekaan RI saat itu dapat menimbulkan pertumpahan darah yang besar, dan dapat berakibat sangat fatal jika para pejuang Indonesia belum siap. Soekarno mengingatkan Hatta bahwa Syahrir tidak berhak memproklamasikan kemerdekaan karena itu adalah hak Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Sementara itu Syahrir menganggap PPKI adalah badan buatan Jepang dan proklamasi kemerdekaan oleh PPKI hanya merupakan 'hadiah' dari Jepang (sic).


Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada Sekutu. Tentara dan Angkatan Laut Jepang masih berkuasa di Indonesia karena Jepang telah berjanji akan mengembalikan kekuasaan di Indonesia ke tangan Sekutu. Sutan Sjahrir, Wikana, Darwis, dan Chaerul Saleh mendengar kabar ini melalui radio BBC. Setelah mendengar desas-desus Jepang bakal bertekuk lutut, golongan muda mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Namun golongan tua tidak ingin terburu-buru. Mereka tidak menginginkan terjadinya pertumpahan darah pada saat proklamasi. Konsultasi pun dilakukan dalam bentuk rapat PPKI. Golongan muda tidak menyetujui rapat itu, mengingat PPKI adalah sebuah badan yang dibentuk oleh Jepang. Mereka menginginkan kemerdekaan atas usaha bangsa kita sendiri, bukan pemberian Jepang.
Soekarno dan Hatta mendatangi penguasa militer Jepang (Gunsei) untuk memperoleh konfirmasi di kantornya di Koningsplein (Medan Merdeka). Tapi kantor tersebut kosong.
Soekarno dan Hatta bersama Soebardjo kemudian ke kantor Bukanfu, Laksamana Muda Maeda, di Jalan Medan Merdeka Utara (Rumah Maeda di Jl Imam Bonjol 1). Maeda menyambut kedatangan mereka dengan ucapan selamat atas keberhasilan mereka di Dalat. Sambil menjawab ia belum menerima konfirmasi serta masih menunggu instruksi dari Tokyo. Sepulang dari Maeda, Soekarno dan Hatta segera mempersiapkan pertemuan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada pukul 10 pagi 16 Agustus keesokan harinya di kantor Jalan Pejambon No 2 guna membicarakan segala sesuatu yang berhubungan dengan persiapan Proklamasi Kemerdekaan.
Sehari kemudian, gejolak tekanan yang menghendaki pengambilalihan kekuasaan oleh Indonesia makin memuncak dilancarkan para pemuda dari beberapa golongan. Rapat PPKI pada 16 Agustus pukul 10 pagi tidak dilaksanakan karena Soekarno dan Hatta tidak muncul. Peserta rapat tidak tahu telah terjadi peristiwa Rengasdengklok.

PELANGI DI LANGIT KHATULISTIWA

Goresan tinta berwarna
Menghiasi indah langit biru
Membuat lengkung teramat sempurna
Dikala rintik angin senja

Dua dara bersenyum simpul
Menggapai kuat goresan pelangi
Pelangi yang tergores
Di langit khatulistiwa

Dara khatulistiwa terbang tinggi
Terbang bersama mimpi hangat
Mimpi indah penuh warna
Seperti pelangi berwarna warni

Dua sayap terbang tinggi
Menggapai bintang yang gemerlap
Bintang jauh yang sempurna
Di langit malam teramat sunyi

Kini pelangi membentuk indah
Di langit sempurna khatulistiwa
Pelangi indah membentuk sempurna
Di hati dara khatulistiwa

Pelangi itu
Membentuk indah
Di langit khatulistiwa



OUR DREAM

Dua sahabat cantik dari negeri khatulistiwa, Indonesia. Mempunyai mimpi indah dalam hidupnya. Mencintai dua pemuda dari negeri pelangi Korea Selatan. Mereka berdua terbang dengan mimpi-mimpi hangat mereka. Menemui dua sosok pemuda yang selalu menari-nari dalam khayalan mereka. Layaknya pelangi menghiasi langit khatulistiwa.

@@@@@@

Suasana tampak hening, disalah satu jembatan layang ibukota Jakarta. Hanya lampu-lampu kota bersinar terang, menghiasi jalan raya. Dua sahabat cantik menatap langit malam Jakarta, tanah kelahiran mereka. Tampak senyum mereka layaknya bintang terang, yang bersinar di angkasa. Mika mengangkat tangan kanannya tinggi. Disela-sela lima jarinya, sebuah kalung berleontinkan pelangi, tergantung indah menghiasi langit malam khatulistiwa. Dia mulai menghitung jarinya.
“ Satu bintang buat Ghu Wuk. Satu bintang buat Jun Ki. Satu bintang buat Ry Wok. Satu bintang buat Min Kay dan satu bintang, buat Hyu Win yang tersayang”, ucapnya dalam menatap lima jarinya dan menggenggamnya. Dia berbalik ke belakang, tersenyum melihat sahabatnya. Nata berjalan beberapa langkah. Diangkatnya perlahan tangan kanannya. Disela-sela kelima jarinya, juga telah tergantung sebuah kalung berleontinkan pelangi.
“ Satu bintang buat Shi Won. Satu bintang buat Jun Hoo. Satu bintang buat Ki Bum. Satu bintang buat Min Hoo. Satu bintang buat Soo Young oppa yang sangat kusayangi”, senyumnya menatap Mika. Mereka tertawa bersama, menghapus beban yang ada di hati mereka. Mika menjerit keras.
“ The Sun..........”, jeritnya keras kemudian disambung jeritan Nata. The Sun merupakan Grup Band yang ada dikorea
“ God From Eastern..........”, jerit Mika bersahutan. God From Eastern yang merupakan Boy Band dikorea.
“ SARANG HEO” , jerit mereka berdua serentak. Menatap bintang-bintang di angkasa. Perlahan Mika menarik nafasnya panjang. Dan menatap kedepan.
“ Nat,jika suatu hari kita menemukan bintang itu, bintang yang kita inginkan. Berikan kalung pelangi ini keorang yang paling kita sayang. Agar ia tau bintang itu begitu indah seperti pelangi. Yang selalu indah dikala hujan usai”, Mika tersenyum. Dan mengalihkan pandangannya kesahabatnya. Ia menatap sahabatnya lekat.
“ Iya Mika Agnesia, sahabatku tercinta”, senyum Nata. Sambil menatap sebuah kalung pelangi yang berada ditangannya. Kalung pelangi yang sama persis dengan kalung pelangi Mika. Ia pun tersenyum, sambil menggenggam kalung pelanginya.

@@@@@@

Kampus semakin sepi. Sudah waktunya libur panjang. Kegiatan kampus pun, hanya sebagian kecil yang berjalan. Mahasiswa yang datang ke kampus hanya mahasiswa yang berkepentingan. Seorang gadis cantik duduk di salah satu tempat duduk peristirahatan di lantai tiga. Pandangannya lurus ke depan. Menatap mahasiswa yang hilir mudik di bawah lantai tiga.
“ Mika..... Mika.....”, jerit Nata dari kejauhan. Seorang gadis manis berambut panjang tergerai indah di bawah bahu. Berlari di tengah ramainya mahasiswa salah satu universitas swasta di Jakarta. Nata berlari dengan cepat, sambil membawa dua tiket pesawat.
“ Ini Mik, ini....”, Nata berusaha menyembunyikan perasaan terharunya.
“Apaan Nat...?”, kerutan dalam terlihat pada kening Mika. Seorang gadis cantik, berambut pendek dengan tinggi semampai. Mika mengambil dua tiket pesawat yang berada di tangan Nata.
“ Waaaa”, jerit Mika, setelah membaca tujuan di dalam tiket pesawat tersebut.
“ E.....e.... kita menang doorprize Mik”, Nata tersenyum dan mengangguk.
“ Lusa kita ke Korea”, ucapnya bahagia. Dari lantai tiga, Nata menjerit.
“ Hyu Win, tunggu gue.......”, jerit Mika.
“ Soo Young oppa, Sarang heo.......”, jerit Nata. Mata mereka berdua seakan berbinar-binar. Semua mahasiswa menatap mereka dengan tatapan aneh. Hari ini takdir memihak ke mereka. Takdir untuk dua gadis pemimipi.

@@@@@@

Di dalam pesawat Garuda Indonesia dengan tujuan Seoul,Korea Selatan. Mika menatap awan yang terbentang luas di luar jendela pesawat. Ia tersenyum dalam, menanti saat pertemuan. Dia berharap, ada kesempatan baginya untuk bertemu Hyu Win, salah satu personel The Sun boyband yang sangat terkenal di Korea. Dialah pemuda yang selalu ada di hatinya. Perlahan matanya teralihkan, ke tempat duduk di sampingnya.
“ Nata, lu kenapa?”, Mika menatap sahabatnya. Melihat wajah sahabatnya yang mulai memucat. Ia tahu sahabatnya ini, baru sembuh dari penyakit tipus. Dan seharusnya, sahabatnya ini beristirahat. Agar tubuhnya kembali pulih.
“ Nat....”, Mika menggoyang tubuh Nata perlahan. Tubuh sang sahabat terlihat mulai melemas.
“ Kayaknya masuk angin Mik?”, ucapnya lemas.
“ Lu yakin!”, Mika mulai cemas.
“ Iya, tenang aja bentar lagi sembuh”, senyumnya. Mika menatap sahabatnya dalam.
“ Nat, kita harus janji. Apapun yang terjadi kita harus sama -sama!”.
“ Iya, janji”, Nata memegang tangan sahabatnya, dengan tangannya yang dingin.
“ Istirahatlah”, Mika memberikan jaketnya ke Nata, Nata pun tersenyum. Tampak guratan kekhawatiran di wajah Mika.

@@@@@@

Di bandara Seoul, begitu ramai pengunjung. Dua sahabat cantik masih menunggu giliran antrian pengambilan tas mereka.
“ Wah.... Gini Korea, semua sipit-sipit.....Hahahaha...”, ucap Mika senang melihat sekelilingnya. Nata mendekat kearah Mika dan menarik dua mata sahabatnya.
“ Lu juga sipit”, ledek Nata, sambil tertawa. Mika mengejar sahabatnya. Nata terus tertawa dan berlari menjauh dari Mika. Dia pun terduduk karena kelelahan.
“ Lu, sakit-sakit tapi larinya cepat banget”, gerutu Mika.
“ Gue, gitu lho”, Nata tertawa.
“ Nata kenapa?”, Mika melihat reaksi Nata yang aneh, karena tiba-tiba berdiri dari tempat duduknya dan melangkah.
“ Mik, Soo Young............”, jeritnya dan berlari ditengah kerumunan orang-orang. Saat melihat Soo Young pemuda tampan yang memakai kaos putih dan topi hitam, berada di bandara yang sama dengan mereka.
“ Nata, tunggu...tunggu gue Nat......”, Mika terus mengejar Nata. “Nata...........”, jerit Mika ditengah keramaian. Dia terus mencari sahabatnya yang hilang di tengah keramaian. Mereka akhirnya terpisah di bandara.
“ Nata....lu dimana?”, jerit Mika, yang telah kehilangan sahabat baiknya.

@@@@@@

“Soo Young.............”, jerit Nata, di tengah kerumunan fans God From Eastern, boyband beranggotakan lima orang yang sedang naik daun di seluruh Asia. Wajahnya berseri-seri, apa yang ia harapkan, telah berada di depan mata.
“Soo Young...... Soo Young....God From Eastern...”, ucapnya bersamaan dengan fans God From Eastern lainnya. Nampak guratan senyum mendalam di bibirnya.
“Mik.....,Soo Young gantengkan?! Lu gak percaya sih. Dia itu lebih ganteng daripada......”, Nata menoleh ke belakang, ternyata Mika sudah tidak ada di belakangnya..
“ Mik...Mika...”, Nata kembali berusaha menerobos kerumunan fans God From Eastern untuk mencari sahabatnya.
“Mika...........”, jeritnya.
Di tempat yang berbeda, Mika juga mencari sahabatnya.
“Mik lu dimana?”, Nata terus melangkah, dengan wajah semakin memucat, tubuhnya semakin lemas. Seorang pemuda berjalan kearahnya. Melihat tubuhnya yang semakin sempoyongan. Nata pingsan tepat di depan pemuda itu.
“ Hei.......bangun...”, pemuda itu, berusaha membangunkan Nata. Namun Nata terlalu lemas, ia tidak bisa berdiri. Matanya pun mulai buram.
“ Manager Lee”, panggilnya ke salah satu rekannya.
“ Ne ”, kemudian mendekat.
“Bawa dia ke rumah sakit”.

@@@@@@

Mika mulai terduduk kelelahan di salah satu kursi ruang tunggu. Ia tidak bisa menyembunyikan kegelisahan hatinya. Air matanya mengalir. Seorang laki-laki paruh baya mendekat ke arahnya.
“Gohyang i odi simnikka ”, laki-laki itu berucap ramah.
Mika menatap laki-laki itu.
“ Indonesia”, ucap Mika pelan.
Laki-laki itu pun tersenyum.
“Saya juga orang Indonesia”, ucapnya.
Mendengar ucapan laki-laki tersebut, nampak kebahagian di wajah Mika.
“ Bapak dari Indonesia?”, Mika berusaha meyakinkan ucapan laki-laki paruh baya tersebut.
“ hehehe.. Memang saya terlihat seperti orang Korea. Hahahaha”, tawanya renyah.
“ Nggak sih”.
“ Saya orang Sunda. Tinggal di Bogor. Namamu siapa?”.
“ Mika pak. Saya tinggal di Tanjung Priok”.
“ Wah preman Priok dong?”, ledek bapak tersebut.
“ Gak salah lagi. hehehehe”, Mika mulai bisa tertawa.
“ Bapak di sini ngapain?”, tanya Mika.
“ Keluarga saya disini. Anak serta istri saya. Disini kami buka restoran khas Indonesia, terutama makanan Sunda”.
“ Wah...........”, ucap Mika.
“ Nak Mika ngapain disini?”, tanyanya.
“ Menggapai mimipi”, senyum Mika, membuat guratan di kening laki-laki paruh baya ini semakin dalam.
“ Sendiri?”, tanya bapak itu kemudian, sembari melihat dua tas yang ada di samping Mika. Mika menggeleng.
“ Nggak...”, wajah Mika mulai suram.
“ Saya bersama teman pak, tapi tadi terpisah”
“ Dimana?”
“ Disini”
“ Kenapa gak lapor ke petugas bandara atau ke ruang informasi?”.
“ Oh ia. Saya kok jadi bego gini. Makasih pak”, Mika buru-buru pergi.
“ Tunggu nak”.
Mika menghentikan langkahnya.
“Ini alamat bapak, kalau ada apa-apa. Kesini aja”. Laki-laki paruh baya itu memberikan alamat rumahnya ke Mika. Dan pamit pulang.
“ Terima kasih pak”, senyum Mika dan melambaikan tangan. Mika buru-buru berlari ke ruang informasi.
******
“ Maaf pak, saya terpisah dengan teman saya. Bapak bisa membantu saya?”.
“ Namanya siapa dan asalnya?”, tanya petugas informasi.
“ Ini pak ”, Mika memberikan sebuah kertas ke petugas informasi.
Kemudian terdengar suara panggilan keluar dari ruang informasi.
“ DI TUNGGU NONA NATASYA DESHITA DARI INDONESIA, DI RUANG INFORMASI. DICARI OLEH NONA MIKA AGNESIA”, ucap petugas informasi dengan pengeras suara
“ Gamsa hamnida ”, ucap Mika kemudian menunggu kedatangan Nata.
Lama Mika menunggu. Tapi yang ditunggu tak kunjung datang.
“ Nata cepatlah kesini!Lu dimana sih?”, desah Mika dalam.
Pikirannya sekarang bercabang-cabang dan kembali cemas akan kesehatan sahabatnya yang kurang baik . Mika menunggu kedatangan Nata hingga tertidur.
“ Nona...”, seorang petugas bandara membangunkan Mika. Mika lalu tersadar dari tidurnya.
“ Mana Nata?...”,tanyanya ke petugas bandara, yang membangunkannya. Mika mencari sahabatnya, pandangannya mencari ke seluruh ruangan bandara.
“ Kami tidak menemukan teman Anda. Bisakah Anda tidur ditempat lain?”, ucap petugas bandara. Mata Mika seakan menerawang. Mika pergi dengan membawa dua koper ditangannya. Pikirannya seakan melayang-layang.
******
Taxi yang dinaiki Mika melaju kencang melintasi jalan raya Korea Selatan. Namun pikiran Mika hanya tertuju pada sahabatnya.
“Nona, kita kemana sekarang”, tanya sopir taxi.
“Hotel Sun”, ucap Mika datar. Mika diam tanpa suara dan melihat sekelilingnya. Hanya ada mobil dan lampu-lampu kota. Korea yang selalu ia impikan penuh dengan warna kini seakan mati.

MATA ITU

Sinar surya masuk dari celah jendela kamar ruang rawat inap. Seorang gadis Indonesia, masih terbaring lemas diranjangnya. Perlahan ia menatap sekeliling ruangan. Seorang pemuda kaos biru dengan tinggi sekitar 186 cm, berdiri tepat di depan jendela ruang rawat inapnya.
“ Dimana gue?”, tanya Nata dengan perasaan khawatir.
“ Gan gang un oddosumnikka ?”, pemuda itu membalikkan badan. Nata terdiam, tanpa berucap satu patah katapun. Pemuda yang salama ini menjadi mimpinya. Sekarang berada di hadapannya.
“ Baik”, ucapnya perlahan, dengan mata yang berbinar-binar.
“ Cepat sembuh, gue gak mau ngurusi orang seperti lu!Masih banyak urusan yang harus gue lakukan”, ucap Soo Young datar dan pergi meninggalkan Nata. Nata hanya diam. Ia masih bingung dengan apa yang terjadi. Mata indah itu sekarang berada dihadapannya.
Sekali lagi, ia melihat ruangan rawat inapnya. Ia seperti kehilangan sesuatu yang beharga dari dirinya. Ia kehilangan teman yang selalu bersamanya.
“ Mika.....”, desahnya. Dengan sisa tenaga yang ada di tubuhnya. Ia keluar dari ruangan. Dengan infus yang masih tergantung di tangan kirinya. Ia menyusuri jalan setapak rumah sakit.
******
“ Soo Young...”, panggil Manager Ma. Soo Young berhenti dari jalannya.
“ Kenapa masih disini!”, Soo Young menatap Manager Ma dengan wajah tanpa bersalah. Nampak kemarahan diwajah Manager Ma.
“ Kenapa gak latihan, bersama yang lain! Jangan jadikan, anak perempuan itu alasan, buat kamu gak latihan”, Manager Ma mulai menceramahi Soo Young.
Soo Young mulai berjalan kembali, tanpa memperdulikan ucapan Manager Ma.
“Soo Young, anak perempuan itu akan segera kuusir”, bentak Manager Ma. Soo Young menoleh ke belakang. Hyung-hyung nya mulai mendekat kearah Manager Ma.
“ Terserah, gue gak peduli”, ucap Soo Young dingin.
“Soo Young!”, bentak Manager Ma. Dengan wajah memerah, karena marah.
“Annyeonghaseyo ?”, ucap Nata memecah suasana. Manager Ma menatap Nata, dengan pandangan yang kurang bersahabat. Ia pun langsung pergi.
“ Annyeonghaseyo?”, ucap Ki Bum, dengan wajah yang ramah.
“ Yosaa o ddosumnikka ?”, tanya Min Hoo ramah.
“ Baik oppa”, senyum Nata.
“ Dangsin ui irum un muos imnikka ?”, tanya Shi Won.
“ Nata”.
“ Gohyang i odi simnikka”, tanya Ki Bum kembali.
“ Indonesia”, ucap Nata.
“ Istirahatlah, biar cepat sembuh”, senyum Ki Bum. Nata menatap lekat Soo Young.
“ Baik”, Nata meninggalkan lima pemuda yang selama ini, selalu hadir dalam mimpinya.
******
“ Sudahlah, kita sama-sama tahu, watak Manager Ma!, ucap Jun Hoo menyemangati Soo Young.
“ Turuti saja dulu keinginannya. Ini juga demi fans. Tanpa fans, kita gak kan seperti ini”, Ki Bum menasehati Soo Young. Soo Young diam beberapa detik. Ia menatap keempat hyung-hyungnya. Keempat hyung yang selalu setia menyemangatinya. Soo Young pergi meninggalkan rumah sakit. Nata hanya bisa tersenyum, melihat kepergian mereka berlima.
“ Mik, seandainya lu ada disini. Gue akan bilang, mereka semua sempurna. Persahabatan mereka melebihi apapun”, senyum Nata.
“ Tapi Mik, persahabatan mereka hanya mereka yang bisa rasakan. Karena gue tidak bisa merasakan, apa yang mereka rasakan. Gue gak bisa merasakan kehadiran seorang sahabat. Gue gak bisa merasakan itu. Gue ingin seperti mereka, selalu bersama. Gue mau ketemu lu Mika”, celah bening keluar dari mata gadis manis dari khatulistiwa itu.

@@@@@@

Kertas putih berserakan, di salah satu singgasana empuk. Pemuda dengan tinggi 178 cm dengan berat 60 kg ini. Menghabiskan waktunya seharian menulis bait-bait lagu. Pikirannya tidak sejernih dulu. Beberapa bulan ini, inspirasinya dalam membuat lirik lagu mulai mengurang. Padahal tidak ada waktu lagi, untuk membuat lirik lagu. Pikirannya sekarang campur aduk.
Tanpa pikir panjang, diambilnya jaket hitam yang tergeletak tepat di bawah lantai tempat tidurnya. Dan menggapai kunci motor yang ada di meja kerjanya. Ia pergi meninggalkan berkas-berkas yang berserakan di kamarnya.
“ Hyung, kemana?”, tanya salah satu teman kamarnya. Namun yang ditanya terus berlalu.
******
Jalan raya Korea tampak berkilaun. Dihujani oleh lampu-lampu kota yang gemerlap. Seorang gadis cantik bertubuh semampai, melintasi jalan pinggir raya Korea. Dia berjalan tanpa tujuan. Korea seakan mati baginya.
“ Nata lu dimana!”, jeritnya putus asa. Mika terus melangkah tanpa tujuan. Sebuah motor berwarna hitam melintasinya dengan kecepatan penuh dan masuk ke dalam sebuah bar. Mika menatap lekat motor itu.
“ Hyu Win...”, bisiknya, tidak percaya. Ketika pemuda itu, membuka helmnya. Seorang pemuda tampan dengan jaket hitam mulai masuk ke dalam bar. Dia mendekat ke dalam bar. Memastikan pandangannya. Pemuda tersebut terus masuk ke dalam bar. Tanpa menoleh kebelakang.
Gadis cantik ini terus mengikutinya dari belakang. Langkahnya terhenti ketika seorang laki-laki paruh baya menarik keluar salah satu pelayan bar. Sambil mencaci pelayan bar tersebut.
“Pergi dari sini! Disini tidak butuh karyawan seperti mu!”, bentaknya kepada pelayan tersebut. Laki-laki paruh baya itu terlihat seperti manager bar tersebut. Pelayan itu langsung pergi. Meninggalkan laki-laki paruh baya, dengan wajah kesal.
“ Mau uang, tapi malas-malasan”, gerutu pria tersebut. Mika mendekat ke arah laki-laki paruh baya itu.
“ Annyeonghaseyo?”, ucap Mika. Laki-laki itu menatap Mika.
“ Ne”, ucapnya dingin, karena masih kesal.
“ Tuan, saya butuh pekerjaan. Bolehkah saya menggantikan orang yang tadi?. Saya janji, akan bekerja dengan sebaik mungkin”, ucap Mika tegas. Laki-laki itu melihat Mika dari bawah sampai keatas.
“ Dangsin un nugu imnika?”, ucapnya.
“ Mika, Mika Agnesia”, Mika tersenyum ramah. Sekali lagi, laki-laki ini melihat Mika dengan tatapan aneh.
“ Gohyang i odi simnikka?”
I “ Indonesia. Bolehkah saya bekerja disini?”, tanya Mika sekali lagi, memastikan.
“ Juhsumnida . Tapi harus bekerja dengan baik”.
“ Ne”. Ucap Gita dengan wajah berseri – seri.
“ Gamsa hamnida”, ucapnya dan masuk ke dalam bar.
Hari ini, hari pertama Mika bekerja sebagai pelayan bar. Hari pertama bagi Mika merubah dirinya, menjadi wanita yang bekerja di tempat yang penuh dengan barang haram. Dia hanya ingin lebih dekat dengan pemuda yang selalu bermain-main dalam mimpinya.
******
Dari jauh Mika menatap Hyu Win. Ia tidak berani menegur Hyu Win. Apalagi posisinya disini hanya sebagai pelayan. Mika hanya bisa tersenyum dari jarak jauh. Dua jam telah berlalu. Empat anggota The Sun lainnya mendekat ke meja Hyu Win. Hyu Win leader The Sun ini dalam keadaan mabuk berat. Dengan sigap, gelas ditangan Hyu Win telah berada di tangan Min Kay. Hyu Win berusaha mengambil gelasnya kembali.
“ Sini”, ucapnya dalam keadaan mabuk.
“Hyu Win sudah”, bentak Min Kay.
“ Sini!”, Hyu Win merampas gelas ditangan Min Kay.
“ Hyung, ini terlalu banyak. Tidak baik buat kesehatan”, nasehat Ghu Wuk.
“ Terserah gue”, bentaknya dalam keadaan mabuk. Hyu Win menuang segelas bir kedalam gelasnya. Dengan sigap Jun Ki mengambil botol bir tersebut.“ Kalian semua brengsek”, bentaknya.
“ Mabuk tidak akan menyelesaikan masalah sama sekali”, gerutu Ry Wok.
“ Lu, personil baru tau apa?”, ucapnya ngawur.
“ Hyung....”, gerutu Ry Wok.
“ Sudah Hyung, dia lagi mabuk, dia tidak tau apa yang dia katakan”, Ghu Wuk meredam suasana.
“ Sini botol birnya”, Hyu Win berusaha mengambil botol bir yang ada ditangan Jun Ki. “ Oh lu main-main ya!”, gerutu Hyu Win dalam keadaan mabuk. Jun Ki menarik nafas panjang.
“ Pelayan kesini!”, teriak Hyu Win dari meja delapan.
******
“ Hei anak baru, lu gak denger apa. Dimeja delapan ada yang manggil lu”, Mika terdiam. Dia tidak mampu untuk berkata tidak. Tapi perasaannya kacau, ia akan melihat idolanya lebih dekat.
“ Ne”, ucapnya parau.
“Cepat kesana”, tegur salah satu pelayan tetap bar tersebut. Mika mengangguk. Mika menuju meja delapan. Dengan perasaan gugup.
“ Ada yang bisa saya bantu?”, ucap Mika ramah. Hyu Win tiba-tiba berdiri di depannya. Mika terdiam dengan wajah kagetnya.
“ Hei...”, senyum Hyu Win mentapnya, sambil tersenyum polos dan terjatuh di pundaknya karena tidak bisa memopang tubuhnya.
“ Hyung...”, ucap Jun Ki. Keempat orang tersebut langsung merangkul tubuh Hyu Win.
“ Nuna , Mianhaeyo ”, ucap Min Kay. Keempat pemuda tersebut kemudian pergi menjauhi Mika, yang masih berdiri diam. Tanpa berucap satu patah pun. Perlahan Mika sadar dari lamunannya. Ia tersenyum dalam. Mata indah itu sekarang berada dihadapannya.

BINTANG TERINDAH

Taman peristirahatan rumah sakit Bancakkeori nampak sepi. Hanya beberapa pasien saja, yang menghabiskan waktunya di taman tersebut. Seorang pria muda dengan topi biru, berdiam diri. Menatap bunga-bunga taman. Perlahan seorang pasien rumah sakit Bancakkeori mendekat ke arahnya.
“ Hem...seandainya kedamaian ini, bisa ku bawa pulang ke kampung halamanku!”, desahnya dalam. Pemuda tadi menatapnya dengan guratan dalam di keningnya. Gadis itu tersenyum.
“ Gan gang un oddosumnikka”, ucap pemuda itu perlahan.
“ Jinaesseyo ”, ia tersenyum.
“ Duduklah...”, Soo Young mempersilahkan Nata duduk disampingnya.
“ Gamsa hamnida”, ucapnya dan duduk. Lama mereka berdiam diri. Tidak satupun dari mereka yang berucap.
“ Ngapain lu ke Korea?”, tanya Soo Young tiba-tiba, sambil menatap gadis khatulistwa ini.
“ Menggapai mimpi”, senyumnya dalam.
“ Waa ”, Soo Young mengerutkan keningnya.
“ Aku hanya ingin, menggapai mimpiku”, ucapnya menatap Soo Young.
“ He... Mimpi. Apa mimpimu?”, tanya Soo Young penasaran.
“ Menggapai bintang terindah”, ucapnya pelan dan menghadap ke depan. Soo Young bengong, baru kali ini dia menemui wanita yang aneh.
“ Oppa, Ghamsa hamnida”, ucapnya menundukkan kepalanya. Soo Young bertambah bingung. Dia tertawa perlahan. Membuat guratan di kening Nata. Nata hanya tersenyum. Baru kali ini dia bisa melihat Soo Young tersenyum di kehidupan nyatanya.
@@@@@@

Seorang gadis khatulistiwa berjalan pelan, ke arah sebuah bar. Langit malam dengan setia menemaninya. Menemani dunia glamor yang sekarang, menjadi santapan setiap harinya.
“Annyeonghaseyo?”, ucap seorang pemuda tampan di depannya. Langkah Mika dengan seketika terhenti.
“Annyeonghaseyo?”, ucapnya gugup. Ketika berhadapan dengan Hyu Win, pemuda yang selalu ada di dalam mimpinya.
“ Narang sagwillaeyo ?”, ucap Hyu Win tiba-tiba mengagetkan Mika.
“ Waeyo ?”, Mika refleks.
“ Upsss maaf. Mianhamnida , kalau tidak sopan”, Hyu Win malu-malu. Mika tersenyum.
“ Aniyo , Amugeotto eopseoyo . Gue senang berteman denganmu”, senyum Mika membuat guratan senyum mendalam di bibir Hyu Win.
“ Oh ia, Mianhamnida. Karena kesalahan saya semalam”, mata Hyu Win sayu, penuh penyesalan.
“Ne”, senyum Mika. Mana mungkin Mika marah jika yang minta maaf adalah Hyu Win. Apalagi bagi Mika, Hyu Win adalah pria spesial di hatinya.
“ Seonghami mu-eosimnika ”, Hyu Win.
“ Jeoneun Gita imnida ”.
“ Gita ssineun myeot sarimnika ?”, tanya Hyu Win penasaran.
“ Jeoneun 22 sarimnida ”
“ Nuna!”, kaget Hyu Win tidak percaya. Gadis secantik Mika ternyata lebih tua darinya. Mika mengerutkan keningnya.
“ Kita cuma beda setahun doank, jangan panggil Nuna”, pinta Mika sambil tersenyum.
“ Kok tau?”, tanya Hyu Win penasaran.
“ Gue tau semua tentang lu. Tapi belum tentu lu tau, segala sesuatu tentang gue”, sindir Mika.
“ Hem...”,Hyu Win mengerutkan keningnya dan tersenyum.
“ Gue masuk dulu”, senyum Mika. Sebenarnya ia ingin lebih lama mengenal Hyu Win. Tapi pekerjaan di bar menunggunya.
“ Mik”, panggil Hyu Win, menghentikan langkah Mika. Mika menoleh ke belakang.
“ Ngapain lu ke Korea?”, tanya Hyu Win tiba-tiba.
“ Menggapai mimpi”, senyumnya dalam.
“ Waa”, Hyu Win mengerutkan keningnya.
“ Aku hanya ingin menggapai mimpiku”, ucapnya menatap Hyu Win dalam.
“ Apa mimpi lu?”, tanya Hyu Win penasaran.
“ Menggapai bintang terindah”, ucapnya pelan dan pergi meninggalkan Hyu Win dalam keadan bingung. Hyu Win senyum-senyum sendiri setelah kepergian Mika. Dia baru menemukan wanita yang super unik.

@@@@@@

Pagi yang cerah. Nata segera merapikan pakainnya. Hari ini, hari terakhir ia berada di rumah sakit. Ia berharap hari terakhir ini. Bukan hari terakhir baginya bersama Soo Young.
“ Sudah siap?”, tanya Soo Young dari depan pintu.
“ Ne”, ucapnya tersenyum.
“ Lu gak bawa apa-apa?”, tanya Soo Young, Nata menggelengkan kepala.
“ Gue terpisah, dari sahabat gue”, ucap Nata tertunduk.
“ Ayo....”, Soo Young menarik tangan Nata. Soo Young tidak mau melihat wanita menangis.
“ Kemana?”, tanya Nata karena tangannya ditarik Soo Young.
“ Ikut aja”, ucapnya. Sepanjang jalan rumah sakit Soo Young terus memegang tangan Nata. Nata hanya bisa menatapnya dalam.
“ Soo Young....”, teriak manager Ma dari kejauhan melihat Soo Young bersama Nata mengarah keluar dan menaiki taksi.
“ Anak itu, awas kau”, gerutu manager Ma penuh kekesalan.
******
Nata dan Soo Young sekarang berada di supermarket. Nata terdiam melihat supermarket di Korea yang sangat besar.
“ Kenapa diam....”, tanya Soo Young tersenyum.
“ Ha...”, ucap Nata kaget.
“ Ayo pilih baju sesuai keinginanmu?”.
“Aniyo”, Nata menggeleng.
“ Gwaenchaneyo , pilih aja. Kalau lu gak mau milih, gue yang pilihin”, Soo Young memilih baju buat Nata. Nata hanya diam melihat reaksi Soo Young yang begitu baik.
“ Ayo...”, tarik Soo Young setelah selesai belanja.
“ Kemana?”, tanya Nata kaget karena ditarik-tarik terus.
“ Ikut aja”, senyumnya. Nata tidak bisa berbuat apa-apa. Orang yang sangat istimewa sekarang selalu ada disampingnya.
******
Sekali lagi Nata dibawa ke tempat mewah. Nata hanya bisa bengong. Soo Young dengan santai menariknya ke staf informasi.
“ Eoseo osipsiyo ”. Tanya salah satu staf Resepsionis.
“ Binbang innayo ”, tanya Soo Young.
“ Ne, eoteon bangeul deurilkayo ?”.
“ Seuwitheumrum jom juseyo ”, ucap Soo Young.
“ Ne”, petugas resepsionis hotel langsung mengantar Soo Young dan Nata ke kamar hotel.
“ Silahkan”, ucap petugas resepsionis setelah mengantar mereka berdua ke kamar hotel.
“Gamsa hamnida”, ucap Soo Young diikuti anggukan Nata. Petugas resepsionis itu pergi meninggalkan Nata dan Soo Young.
“ Masuk dan istirahatlah”, ucap Soo Young dan pergi meninggalkan Nata. Nata hanya bisa diam karena mendapat perlakuan yang istimewa dari Soo Young.
“ Oppa...”, Nata menghentikan langkah Soo Young.
“ Kenapa lu begitu baik?”, tanya Nata. Soo Young hanya tersenyum.
“ Istirahatlah, kalau ada apa-apa. Ke ruang resepsionis minta nomor teleponku atau langsung ke kantor”senyumnya dan kemudian dia pergi.
“ Oppa”, sekali lagi Nata menghentikan langkah Soo Young.
“ Ne”, Soo Young mengerutkan keningnya.
“ Gamsa hamnida”, senyum Nata. Soo Young tersenyum dan melangkah pergi. Sekali lagi Nata merasakan Soo Young begitu dekat dan sangat dekat dengannya.

@@@@@

Seperti biasa setiap malam di bar selalu ramai pengunjung. Dari kelas kakap sampai buaya darat. Mika sebenarnya sangat risih bekerja di tempat seperti ini. Tapi hati dan pikirannya telah menyatu dalam mimpinya. Ingin selalu terus dan terus melihat senyum dan mata indah pemuda yang sangat ia sukai.
“ Mik, antarkan miuman ini kemeja dua belas”, ucap kepala pelayan bar.
“ Baik”, Mika dengan hati-hati mengantarkan minuman kemeja dua belas.
******
“ Lu, anak baru disini?”, tanya tamu di meja dua belas.
“ Ia”, ucap Mika terdiam dan tertunduk. Laki-laki jalang itu mendekat ke arah Mika dengan mulut busuknya ia berbisik.
“ Malam ini, lu bersama gue. Gue akan bayar lu sepuasnya”, lirik laki-laki jalang itu.
“Mianhaeyo”, Mika melangkah pergi.
Karena terlalu gugup, botol bir yang ada di tangannya jatuh di meja dua belas tersebut. Suasanapun menjadi ricuh. Hyu Win menoleh ke belakang. Dia menatap Mika yang di kelilingi oleh para lelaki jalang tersebut. Dalam keadan mabuk berat, ia melangkah kemeja dua belas.
“ Hei.... Jangan ganggu dia. Dia milik gue”, Hyu Win menarik tangan Mika menjauh dari para mata keranjang yang menggoda Mika. Orang-orang tersebut menatap Hyu Win dengan tatapan penuh kekesalan. Mika menatap Hyu Win dalam. Senyumnya tergores saat itu. Senyum kebahagian dari dunia mimpinya.
Perasaan itu mulai tumbuh, dihati dua dara cantik khatulistiwa. Indah seindah pelangi dilangit biru. Mata mereka merona bahagia. Bagaikan kristal embun pagi. Detak jantungpun sekaan bergerak tidak sesuai irama. Tapi mata dan hati telah membentuk indah di kehidupan mereka. Dua insan dalam ruang dan waktu yang berbeda telah mengalami satu cinta yang sama. Cinta terindah dari negeri pelangi buat langit khatulistiwa.

@@@@@@

Sinar surya mulai senja. Seorang gadis manis berdiri di depan kantor Managemen God From Eastern. Menunggu pemuda yang selalu bermain-main dalam mimpinya. Ia tersenyum hangat, saat melihat pemuda itu berada di depannya.
“ Kenapa gak masuk?”, tanya Soo Young. Nata menggeleng.
“ Waa”, tanya Soo Young sekali lagi.
“ Nih”, Nata memberikan topi dan kaca mata kepada Soo Young.
“ Untuk apa?”, Soo Young penasaran.
“ Pake saja?”, senyum Nata dan menarik tangan Soo Young menaiki bus. Soo Young kelihatan canggung. Sudah lama ia tidak menaiki kendaraan umum.
“ Gimana kalau ketahuan”, Soo Young mulai cemas.
“ Tenang aja. Gak kan ada yang curiga kok”, senyumnya.
“ Waa”, Soo Young mulai khawatir.
“ Karena gak mungkin seorang Soo Young dari God From Eastern, pergi bersama gadis Indonesia yang gak jelas seperti aku ini”, ucapnya dalam. Soo Young menatap Nata lekat.
“ Hemm...”, Nata mulai salah tingkah karena tatapan Soo Young.

@@@@@@

Di tempat yang berbeda, di dalam bar. Hyu Win memesan minuman. Mika menggengam minuman yang dipegang Hyu Win erat. Hyu Win berusaha menariknya.
“ Kenapa selalu minum?”, tanya Mika dengan kerutan di keningnya.
“ Agar dapat ide untuk lagu selanjutnya”, ucapnya dan menarik bir ditangan Mika.
“ Apa dengan minum bisa dapat ide?”, Mika mengambil kembali minuman di tangan Hyu Win.
“ Ne”, ucapnya dan menarik bir ditangan Mika kembali. Mika menggeleng.
“ Mau ide?Yuk ikut gue!”, Mika menarik tangan Hyu Win.
Motor yang dikendarai Hyu Win melaju kencang melintasi jalan raya. Sinar lampu malam gemerlap. Di setiap pelosok Korea Selatan.
“ Disini”, tanya Hyu Win di salah satu jembatan layang Korea Selatan. Mika mengangguk.
“ Mana kertasmu, keluarkan”, senyum Mika. Hyu Win mengerutkan keningnya. Ia pun mengeluarkan buku sakunya. Mika mengambil buku saku dari tangan Hyu Win.
“ Terus...”, tanya Hyu Win.
******
“ Ngapain kita kesini?”, tanya Soo Young tiba-tiba. Saat menyadari dia telah berada di salah satu jembatan layang Korea Selatan.
“ Buat menghilangkan rasa penat”, senyum Nata.
“ Gimana bisa?”, tanya Soo Young.
******
Dari tempat yang berbeda dengan waktu yang bersamaan Nata dan Mika berseru bersamaan. Mereka berdua berjalan beberapa langkah ke depan.
“ Tarik nafasmu, coba rasakan kedamaian dari lubuk hatimu dan pejamkan matamu”. Dari tempat yang berbeda Hyu Win dan Soo Young menatap dua gadis khatulistiwa ini lekat. Ada satu isyarat yang tak tersampaikan dari mulut mereka. Dari lubuk hati dua gadis khatulistiwa ini berucap.


Saat ku menatapnya
Ku lihat pelangi indah
Di pelupuk matanya
Kurasakan ada getaran
Dalam jiwaku
Ku merasakan hatiku begitu damai

Hai angin dengarkan isyarat hatiku
Isyarat untuk bintang terindah di mimpiku
Jadikanlah ia bintang untukku
Dalam dunia nyataku

Saat ku melihatnya
Ku merasakan senyumnya
Senyumnya membuatku lumpuh
Membunuh sebagian dari nyawaku
Dia yang terindah
Bintangku
Dan akan selalu ada dihatiku
( Einda Asahy)

Senyum Nata dan Mika mengakhiri ucapannya. Dan membuka mata, menatap bintang terindah di depan mereka.

******
“ Wah....”, senyum Hyu Win. Menatap Mika penuh pesona. Mika mengerutkan keningnya.
“ Kenapa?”, tanya Mika heran.
“ Lirikmu begitu indah. Seharusnya kamu menjadi partner kerjaku”, puji Hyu Win. Dan menatap Mika penuh arti. Tatapannya membuat guratan senyum manis di bibir Mika.

******
“ Oppa, kenapa diam?”, tanya Nata melihat respon Soo Young yang berbeda.
“ Ucapanmu begitu indah. Sampai-sampai aku bingung, harus berucap apa?”, ucap Soo Young terkesima.
“Gamsa hamnida”, senyum Nata dan menunduk. Soo Young menatap Gadis manis ini lekat.

KALUNG PELANGI

Mika berjalan melewati beberapa kamar di apartemen. Sebuah buku dengan setia berada dipelukan gadis cantik ini. Ia ingin mengembalikan buku Hyu Win. Karena semalam, ia lupa mengembalikan. Sewaktu mereka berdua, berada di jembatan layang. Mika berdiri tepat di depan kamar Hyu Win.
“ Ting...tong...”, suara bel berbunyi keras di dalam kamar Hyu Win.
“ Masuklah”, ucap Hyu Win dari dalam, sembari membuka pintu. Mika masuk ke dalam. Suasana tampak hening di dalam kamar. Mika mulai membuka pembicaraan.
“ Gue mau, mengembalikan buku ini”. Mika memberikan sebuah buku ke Hyu Win. Mika menatap Hyu Win dengan tatapan dalam.
“ Kenapa?”, tanya Hyu Win.
“ Lu sakit”, Mika memeriksa temperatur panas pada kening Hyu Win. Hyu Win memegang tangan Mika. Mata Mika sekarang menatap lekat mata Hyu Win .
“ Mianhamnida”, Mika tertunduk. Hyu Win tersenyum hangat, melihat tingkah laku Mika yang polos.
“ Gwaenchaneyo”, senyumnya.
“ Istirahatlah. Gue buatin lu bubur. Lu tiduran ja”, perintah Mika, Hyu Win hanya tersenyum dan menuruti perintah Mika. Mika langsung membuatkan bubur untuk Hyu Win.
*******
Di tempat yang berlainan Nata berada di ruangan audio God From Eastern.
“ Bagaimana kesehatanmu?”, tanya Jun Ki ramah.
“ Sangat baik oppa”, senyum Nata.
“ Baguslah... Gue masuk dulu ya!”, senyum Jun Ki dan masuk ke ruangan audio.
“ Jun Ki hyung ngobrol apa?”, tanya Soo Young tiba-tiba, mengagetkan dari belakang.
“ Cuma nanyain kabar doank oppa”.
“ Lu udah makan?”, tanya Soo Young.
“ Udah, tadi di hotel”, senyumnya.
“ Soo Young..........”, dari dalam audio manager Ma memanggil Soo Young dengan wajah tidak bersahabat.
“ Pergilah”, ucap Nata. Soo Young mengerutkan keningnya.
“ Dari pada kakek tua itu ngomel mulu. Bosenkan?”, Nata tertawa pelan.
“Kamu ini!”, Soo Young tersenyum dan mengacak rambut Nata hingga berantakan. Dan pergi meninggalkan Nata.
“ Aja...aja... Fighting”, senyum Nata dari jauh menyemangati Soo Young. Dari ruang audio musik Soo Young tersenyum ke arah Nata.
********
Bubur yang dimasak Mika telah selesai dibuat. Begitu harum, menggugah selera.
“ Makanlah”, Mika menyuapi Hyu Win. Dia pun makan dengan lahap.
“ Lu bakal jadi istri yang baik, buat suami lu kelak”, puji Hyu Win. Mika hanya tersenyum. Sesaat kemudian, Mika melirik jam tangannya.
“ Gue pergi dulu, mau siap-siap kerja”, Mika segera mengambil tasnya. Tangannya dipegang erat oleh Hyu Win.
“ Tetap lah disini, barang beberapa jam”, pinta Hyu Win dengan mata penuh harap. Mika diam beberapa saat. Kemudian ia tersenyum hangat.
“ Ne”, ucap Mika tidak mampu menolak. Mika terus menemani Hyu Win sampai ia tertidur pulas.
******
Di tempat yang berbeda Mika dan Nata melihat bintang. Bintang yang gemerlap di langit Korea.
“ Bintang itu akan kita gapai bersama”, mereka berbalik ke belakang. Melihat bintang yang mereka inginkan, telah berada di hadapan mereka. Nampak celah bening air mata di kedua belah selaput mata indah, gadis katulistiwa ini. Mereka merindukan senyuman sahabatnya.
“ Nata, bintang itu telah ada dihadapanku. Apa kamu juga bisa meraih bintangmu”.
“ Mika, bintang itu telah ada dihadapanku. Apa kamu juga bisa meraih bintangmu”.
Bening kristal jatuh indah di pipi kedua dara cantik ini. Mereka menatap kalung pelangi yang ada di tangan mereka.
“ Apa kalung ini harus ku berikan sekarang?”, desah mereka bedua di dua tempat yang berbeda.

@@@@@@

Sebuah kalung berleontinkan pelangi dengan setia berada digenggaman tangan dara manis khatulistiwa ini. Ia berjalan mengitari managemen God From Eastern. Ia ingin bertemu seseorang yang menjadi mimpi dikehidupannya.
“ Kamu akan berada ditempat yang kamu inginkan”, desahnya menatap kalung pelangi yang ada ditangannya.
******
Disalah satu ruangan staf managemen God From Eastern. Manager Ma menatap Soo Young dengan tatapan tidak bersahabat. Dari luar ruangan Nata menatap ke dalam. Dia tidak berani masuk karena situasi yang tidak memungkinkan.
“ Akhir-akhir ini latihanmu semakin mengurang, apa karena gadis itu?”, tanya manager Ma dari tempat duduknya.
“ Bukan karena itu”, ucap Soo Young tegas.
“ Heh...beralasan!”, dengus Manager Ma.
“ Kalau bukan karena itu, gadis itu besok akan kupulangkan ke negara asalnya”, ucap Manager Ma. Soo Young mengerutkan keningnya.
“ Apa maksudmu, dia tidak ada hubungannya dengan kasusku yang sekarang ini”, nada suara Soo Young mengeras.
“ Kamu mau, para fansmu tau, anak itu yang merubah sikapmu. Kamu taukan bagaimana antipatinya fansmu kepadamu. Dia mungkin saja bisa dibunuh”, bentak Manager Ma. Soo Young terdiam.
“ Aku akan berusaha menjaganya”, ucap Soo Young perlahan. Nata terdiam mendengar ucapan Soo Young. Air matanya mengalir di selaput bening matanya.
“ Plaak.......”, sebuah tamparan melesat dipipi Soo Young.
“ Kamu sudah gila!”, teriak Manager Ma.
“ Sudah!”, Nata masuk ke dalam ruangan. Soo Young menoleh ke belakang.
“ Nata?”, ucapnya.
“ Aku yang salah, bukan Soo Young oppa. Aku akan pergi dari sini”.
“ Nata, apa yang kamu katakan?”, ucap Soo Young dalam. Nata terdiam beberapa saat.
“ Soo Young oppa, aku adalah orang lain dikehidupanmu. Aku adalah seseorang yang selalu bermimpi untuk bersamamu. Aku adalah seorang yang ingin melihat mata dan senyummu. Aku hanyalah seorang penggemarmu!”, jerit Nata menahan sesak di hatinya.
“ Aku adalah seorang penggemar yang ingin lebih mengenalmu”. Air mata jatuh dipipi dara manis khatulistiwa ini.
“ Nata”, desah Soo Young.
“ Aku akan pergi. Aku sudah cukup senang bisa melihat senyum dan matamu. Aku akan terus membawamu di mimpiku, karena itu sudah cukup menyenangkan”, ucap Nata kemudian dia berpaling. Soo Young memegang tangan kanannya. Nata menatap Soo Young dalam. Dia tersenyum dan melepaskan tangan kanan Soo Young dengan tangan kirinya.
“ Gamsa hamnida”, ucapnya menunduk dan pergi membawa serpihan luka dihatinya.
*****
Sinar senja memancar indah di langit Korea Selatan. Nata melintasi jalan Korea dengan kesunyiannya. Ia tidak mampu membendung air matanya. Perjalanannya ke Korea seakan tiada arti. Dari dalam hotel, seorang gadis dengan tinggi semampai keluar dari hotel dengan tergesa-gesa.
“ Mika...”, ucap Nata perlahan seakan mengenali wanita yang mulai masuk ke dalam taksi.
“ Mika!”, jerit Nata sambil berlari mengejar taksi yang dinaiki Mika. “ Mik lu kemana?”, jerit hati Nata. Nata melihat ke sebuah hotel di belakangnya. Dia masuk ke dalam hotel tersebut untuk mencari informasi tentang Mika sahabatnya.
“ Eoseo osipsiyo ”, ucap petugas resepsionis, ramah.
“ Maaf, saya bisa menanyakan tentang seseorang?”, tanya Nata.
“ Ia, siapa yang anda maksudkan”, tanya petugas tersebut.
“ Mika Agnesia dari Indonesia”.
“ Oh, Nona Mika. Dia baru saja keluar. Ada pesan”.
“ Anda tau dia kemana?”, tanya Nata penuh harap.
“ Dia bekerja di klub Pharang ”, ucap petugas tersebut. Nata terkejut mendengar pekerjaan Mika.
“ Klub?”, tanyanya meyakinkan.
“ Ne”, petugas itu mengangguk.
“ Alamat kerjanya dimana? Saya akan kesana!”, ucap Nata. Petugas itu segera mencari alamat. Dibuku alamat, hotel tersebut.
“ Ini Nona”, petugas itu memberikan sebuah kertas yang telah tercantumkan alamat.
“Gamsa hamnida”, ucap Nata dan kemudian pergi meninggalkan hotel.

@@@@@@

Sepanjang jalan di dalam taksi Mika menatap lekat leontin pelangi di genggaman tangannya. Ia tersenyum dalam.
“ Kamu akan berada, ditempat yang kamu inginkan”, desahnya menatap kalung pelangi yang ada ditangannya.
Klub malam terlihat sepi, hanya ada beberapa pengunjung yang sedang minum. Dan kelima anggota The Sun, mereka duduk di salah satu meja tamu. Hyu Win menuangkan minuman ke dalam gelasnya.
“ Hyu Win, lu udah dapat ide?”, tanya Min Kay, membuka pembicaraan. Sembari menungkan minuman kegelasnya.
“ Apaan?”, tanya Hyu Win sambil meminum segelas bir.
“ Lagu yang akan kita bawakan di malam musim semi?”, ucap Min Kay.
“ E...e...”, ucapnya mengangguk.
“ Apa?”, Jun Ki menimpali.
“ Lagu yang sangat indah”, ucapnya sambil tersenyum. Kelima anggota lainnya mengerutkan kening.
“ Bagaimana dengan melodinya”, Ry Wok berkata dengan wajah penasaran.
“ Kita buat melodinya seringan mungkin. Seperti angin yang berhembus lembut”, senyum Hyu Win.
“ Waa”, tanya Jun Ki penasaran. Hyu Win hanya tersenyum.
“ Hyung, dapat ide dari mana?”, tanya Ghu Wuk anggota paling kecil. Hyu Win kembali tersenyum hangat. Kelima anggota The Sun saling berpandangan. Tidak mengerti arti dari senyuman Hyu Win tersebut.
“ Oh ya Hyung, bagaimana dengan gadis yang kemarin berada di kamarmu?”, tanya Jun Ki, tiba-tiba. Mendengar ucapan Jun Ki, wajah Hyu Win berubah.
“ Kenapa menanyakan itu?”, tanya Hyu Win.
“ Hyung menyukainya?”tanya salah satu anggota termuda di The Sun.
“ Cih...”, ucap Hyu Win tertawa kecil. Gue gak mungkin menyukai gadis seperti dia”, Hyu Win sombong.
“ Kenapa tidak?!”, seru Min Kay.
“ Dia itu, cuma pelayan klub malam. Perempuan kalau dikasih senyum dan uang sedikit bakal seperti itu”, ucap Hyu Win tanpa bersalah.
“ Jadi, lu cuman manfaatin dia”, seru Ry Wok tiba-tiba.
“ Gak juga sih. Kan semua gadis di klub malam sama saja. Mau dimanfaatin atau gak sama aja”, Hyu Win meminum segelas bir dicangkirnya.
“ Lu yakin?”, tanya Min Kay.
“ Eh denger ya. Ngapain juga gue suka, sama nuna-nuna gak jelas!”.
“ Plaakkk”, sebuah tamparan melesat dipipi Hyu Win. Mika berdiri di hadapannya. Celah kristal membekas indah dimatanya.
“ Mika...”, kaget Hyu Win melihat Mika telah ada disampingnya. Wajah Mika penuh kekesalan.
“ Lu tau gak, bagaimana sulitnya aku beradaptasi di Korea. Lu tau gak, bagaimana sulitnya gue kehilangan sahabat gue. Lu tau gak, bagaimana sulitnya gue bekerja di tempat senista ini. Lu tau gak, bagaimana gue terus mencoba bertahan dengan kehidupan malam ini. Lu tau gak, semua ini karena lu!”, teriak Mika menahan sesak dihatinya. Air matanya mengalir deras.
“ Mika....”, ucap Hyu Win pelan.
“ Apa lu pernah tau perasaan gue, yang selama ini selalu ingin melihat senyum dan mata lu. Apa lu tau perarasaan gue. Saat gue merasakan lu berada didekat gue. Apa salah jika perasaan di dalam mimpi gue ini jadi kenyataan. Apa itu salah. Lu mau tau mimpi gue. Gue ingin bersama lu. Itu mimpi gue”, desah Mika dengan kristal halus dipelupuk mata indahnya.
“ Nuna sudahlah”, ucap Min Kay menenangkan.
“ Apa gue salah, jika gue lebih tua dari lu. Padahal Tuhan saja tidak pernah mempersalahkan hal itu. Gue salah menjadi orang yang selalu berharap ada disamping lu. Gue salah menjadikan lu mimpi gue!”, teriak Mika dan pergi meninggalkan Hyu Win yang terdiam di tempat duduknya.
@@@@@@

Langit malam Korea begitu dingin. Seorang gadis Indonesia dengan tubuh semampai. Keluar dari bar, dengan kristal halus dipelupuk mata indahnya. Air matanya membekas indah dipipi cantiknya. Hatinya seakan mati. Mimpinya telah membawanya jauh dari kenyataan. Kalung pelangi indah masih terus berada di genggamannya. Kalung pelangi yang tak sempat ia berikan pada bintang dalam mimpinya.
Seorang gadis manis memakai kupluk dengan setia menunggunya di depan bar. Mika terdiam sesaat, ketika melihat gadis manis tersebut telah berada dihadapannya. Gadis itu mendekat kearahnya dengan mata berbinar-binar. Ia tidak mampu untuk berucap. Gita menghapus air matanya, dan mendekat.
“ Nata.....”, ucapnya pelan. Nata mundur beberapa langkah. Mika terkejut melihat reaksi sahabatnya. Sahabat yang sekian lama selalu ia sebut, ketika ia bersama mimpinya.
“ Nata...”, ucapnya mendekat. Dan berusaha menggapai tangan sahabatnya.
“ Jangan sentuh gue”, suara Nata sesak, menahan air matanya. Nata tidak mampu melihat Mika, sahabatnya yang sekarang. Dengan pakaian yang begitu menyolok. Serta bekerja di klub malam.
“ Nata.....”, sesak nafas Mika mendengar semua kata yang terucap dari bibir Nata.
“Apa yang lu lakuin!”, jerit Nata menahan sesak di dadanya.
“ Nat...”, air mata Mika jatuh menetes di wajahnya.
“ Apa yang lu lakuin Mika?!”, jerit Nata. Samar-samar air mata jatuh dipipi manisnya.
“ Gue.....hanya melakukan, apa yang gue bisa lakukan”, ucap Mika datar. Dia tidak tau apa yang harus ia sampaikan. Perasaan senang atau perasaan sedih. Nata menatap sahabatnya dengan tatapan kosong. Perlahan Nata mendekat.
“ Plakkk.....”, sebuah tamparan melesat dipipi Mika. Mika hanya terdiam, menahan sesak dihatinya.
“ Apa yang lu lakuin Mika”, Nata menggugah sahabatnya. Air matanya mengalir deras. Mika hanya bisa diam. Dengan air mata yang terus mengalir. Perlahan Nata memeluk sahabatnya.
“ Ayo, kita pergi dari tempat ini”, seru Nata dalam. Nata dan Mika melangkah pergi meninggalkan bar.
******
Taksi yang mereka naiki melaju kencang melintasi jalan raya Korea. Namun suasana dalam taksi tampak sepi. Seakan tidak ada penghuni. Hati mereka seakan mati.
“ Pak, disini aja”, Nata berucap. Mereka turun disalah satu jembatan layang Korea Selatan.
Suasana kembali sepi. Hanya suara kendaran hilir mudik. Serta suara angin malam yang berhembus pelan. Perlahan Nata menatap sahabatnya yang tertunduk berat.
“ Mik... Aku tidak tau, kenapa lu melakukan itu. Tapi yang gue tau, gue benci lu melakukan itu”, tatap Nata lekat. Mika menatap sahabatnya dalam.
“ Apa yang gue lakukan?”, ucapnya perlahan. “ Yang gue lakukan hanya....”, ucapannya terhenti. Nata terus menatap sahabatnya lekat.
“ Jika gue bisa melihatnya lebih dekat, apa gue salah. Apa salah gue, jika perasaan senang berubah menjadi perasaan suka. Jika seorang penggemar menyukai idolanya, apa itu salah. Apa salah, jika umur gue lebih tua dari dia. Apa itu juga dipersalahkan. Dan apa salah, jika berharap dia selalu ada buat gue. Hanya itu yang gue ingin lakukan”, ucap Mika dengan kristal bening dimatanya. Guratan dalam terlihat di kening Nata.
“ Apa yang lu katakan?”, Nata mulai membaca kristal halus yang tidak hentinya keluar dari mata indah sahabatnya. Perlahan Mika diam sesaat.
“ Gue ketemu di sini Nat”, mata sayunya menatap lekat sahabatnya.
“ Gue tau, pekerjaan yang gue lakukan itu salah. Tapi apa salah, jika gue merasa hidup gue sangat sempurna, ketika melihat senyumnya. Ketika gue bisa melihat mata indahnya. Apa salah gue mengharapkan itu semua”, tangis Mika. Nata memeluk sahabatnya. Air matanya ikut mengalir.
“ Aku mengerti sekarang, apa yang Mika rasakan”, ucap Nata dalam. Mika menatap sahabatnya. Ia baru sadar, ia terus menceritakan pengalamannya. Sedangkan sahabatnya dengan setia mendengarkan.
“ Selama ini lu kemana Nat?”, tanya Mika dengan kerutan keningnya yang semakin dalam. Nata tersenyum dan suasana tampak hening.
“ Aku menemukan mimpiku”, senyumnya. Mika menatap Nata semakin lekat. “ Aku bisa melihat wajahnya. Aku bisa merasakan desah nafasnya. Aku bisa merasakan kehidupannya. Tapi aku tidak bisa merasakan hatinya”, mata Nata sayu. Celah bening mulai melesat turun dimatanya. Mika menghapus air mata sahabatnya.
“ Lu bertemu Soo Young?”, tanya Mika meyakinkan ucapan Nata.
“ Ehe...”, Nata mengangguk.
“ Kalau begitu kenapa menangis?”, tanya Mika.
“ Aku menangis karena pertemuanku dengannya”.
“ Apa yang lu katakan Nat?”.
“ Jika aku tidak pergi waktu itu. Mungkin semuanya tidak akan seperti ini. Kita mungkin bisa bersama-sama meraih mimpi kita”. Kristal halus membasahi pipi Nata.
“ Sudahlah. Mungkin perpisahan adalah awal dari pertemuan”, ucap Mika menenangkan sahabatnya. Nata mengangguk. Perlahan Mika tertawa pelan.
“ Apa yang lu ketawain Mik?”, tanya Nata heran.
“ Nasib kita sama”, ucap Mika ringan. Nata mengerutkan keningnya dan ikut tertawa. Nata menatap ke depan. Matanya terus menatap angkasa yang luas.
“ Nih buat lu”, Mika memberikan kalung pelangi ke Nata.
“ Ini”, Nata menatap kalung pelangi pemberian Mika.
“ Karena lu, sahabat yang paling gue sayangi. Gue juga telah menemukan bintang Gue. Gue rasa, yang berhak atas kalung ini adalah lu”, Mika berlalu.
“ Mik tunggu....”, Nata berlari kearah Mika. Nata memasangkan kalung buat Mika.
“ Karena lu, sahabat terbaik gue”, senyum Nata. Bening air mata jatuh dipipi Mika.
Jalan raya Korea yang semulanya mati, sekarang terlihat hidup. Cahayanya berkilau-kilau, ditimpa lampu-lampu kota. Bintang-bintang pun seakan bernari-nari di angkasa. Penuh dengan warna, layaknya pelangi. Yang dulu begitu indah, di langit khatulistiwa.

SARANG HAMNIDA
“ Mik, mau kemana?”, tanya Nata yang masih di tempat tidur, sembari mengucek matanya. Ia tidak lagi berada, di hotel tempat biasa ia tinggal. Ia ingin jauh dari kehidupan pemuda yang ada dimimpinya.
“ Ke restoran Pak Sofyan”.
“ Siapa dia?”, tanya Nata sambil merapikan tempat tidur.
“Dia kenalanku sewaktu di bandara. Dia orang Indonesia, tinggal disini bersama keluarganya”.
“ Oh, memang mau ngapain?”.
“ Mau melamar kerja, di restorannya”.
“ Memang bisa”.
“ Dari pada kerja di klub malam. Makan hati”, senyum Mika. Nata ikut tertawa.
“ Mik aku ikut ya”.
“ Ngapain?”.
“ Bosen disini. Makan hati”, gerutu Nata.
“ Dasar”, ledek Mika. Nata segera mandi dan bersiap-siap untuk pergi bersama Mika.
******
Restoran Sunda pak Sofyan berada ditengah kota Korea Selatan. Restorannya ramai pengunjung.
“ Annyeonghaseyo?”, ucap Mika kesalah satu pelayan restoran.
“ Annyeonghaseyo?”, balas pelayan tersebut.
“ Maaf, bolehkah saya bertemu Pak Sofyan?”, tanya Mika.
“ Tentu. Tunggu sebentar”. Pelayan tersebut masuk ke dalam salah satu ruangan yang ada di restoran tersebut. Belum beberapa menit mereka menunggu, pak Sofyan telah berada dihadapan mereka berdua.
“ Nak Mika ya?”, ucap pak Sofyan ramah, mencoba mengenali gadis Indonesia tersebut.
“ Ia pak”, ucap Mika.
“ Silahkan duduk”, pak Sofyan, mempersilahkan Mika dan Nata duduk.
“ Makasih pak”, ucap mereka serentak.
“ Bapak kira, kamu sudah pulang ke Indonesia Mik”, tawanya pelan.
“ Belum pak, buktinya saya masih disini”, canda Mika.
“ Ini temanmu?”, tanya pak Sofyan tersenyum ramah.
“ Nata pak”, Nata mengenalkan diri.
“ Kalian bertemu?”.
“ Baru tadi malam”, ucap Nata.
“ Ya ampun. Jadi baru bertemu”, Pak Sofyan menggelengkan kepala.
“ Maaf pak”, Mika berucap.
“ Ia kenapa?”.
“ E....Apa kami boleh bekerja disini barang beberapa minggu”, ucap Mika.
“ Kami bisa kerja apa aja kok”, timpal Nata. Pak Sofyan tersenyum.
“ Ya sudah, kebetulan dua orang pelayan saya, juga lagi pulang ke Indonesia. Kalian berdua bisa bantu-bantu disini”.
“ Makasih pak”, senyum mereka berdua. Mulai hari ini, Nata dan Mika bekerja di restoran Sunda milik keluarga Sofyan.

@@@@@@

Di dalam kamar Hyu Win membuat bait-bait melodi untuk lagunya. Namun pikirannya hanya tertuju pada dara cantik khatulistiwa. Pikirannya, tidak lepas dari bayangan Mika.
“ Ahhhhh..................”, jeritnya membuang kertas-kertas yang ada di meja kerjanya. Tanpa pikir panjang Hyu Win, menarik jaketnya dan segera pergi dari apartemen.
“ Hyu Win kemana?”, tanya Min Kay. Hyu Win tidak memperdulikan pertanyaan Min Kay dan buru-buru pergi.
Jong hoon melintasi jalan Korea Selatan dengan perasaan berat. Dia menghentikan motornya, tepat di jembatan layang. Ia menjerit keras.
“ Aaaaaaaaaa...........”, jeritnya dan menghempas jaketnya. Ia terduduk di atas jembatan layang tersebut. Beberapa jam kemudian dia pergi ke klub malam yang biasa ia kunjungi.
Satu buah botol bir, berada di depannya. Setengah dari minuman itu telah diminumnya.
“ Hyung”, Jun Ki mengambil gelas, yang ada ditangan Hyu Win.
“ Sini!”, bentak Hyu Win yang hampir mabuk.
“ Kenapa lu?”, ucap Min Kay keras.
“ Gue ingin lepas, gue gak mau pusing. Gue ingin lepas dari perasaan gue”, ucapnya setengah sadar.
“ Apa yang membuat lu seperti ini”, Ry Wok berucap pelan.
“ Hem....Gue cuma, pengan lepas!”, teriaknya dan mengambil gelas minumannya ditangan Jun Ki.
“ Lepas, dari perasaan hyung ke Mika nuna!?”, ucap Ghu Wuk tiba-tiba.
“ Eh anak kecil lu tau apa?”, ucap Hyu Win agak kasar.
“ Sudahlah hyung, jangan bohongi hatimu!”, ucap Ghu Wuk.
“ Hee...he... Gue gak mungkin suka sama dia”, ucapnya pelan.
“ Hyu Win, jujur itu lebih baik”, ucap Ry Wok. Hyu Win diam beberapa saat. Dan ia mulai bicara.
“ Gue gak tau perasaan gue. Gue hanya merasa kehilangan sesuatu dari hidup gue. Tapi gue nggak tau itu”, ucap Hyu Win parau. Keempat anggota lainnya tersenyum dalam.
“ Mika nuna sekarang bekerja di restoran Sunda. Di pertengahan kota Korea. Pergilah kesana. Dapatkan hatinya kembali kami mendukungmu”, ucap Min Kay. Ke tiga anggota lainnya ikut tersenyum.
“ Semangat hyung”, ucap Jun Ki menyemangati. Hyu Win mulai bisa tersenyum hangat.

@@@@@@

Di salah satu ruang audio musik managemen God From Eastern. Soo Young kurang berkosentarasi menyanyikan lagu barunya.
“ Soo Young kosentrasilah”, Min Ho menyemangati.
“ Baik hyung”, Soo Young berusaha berkosentrasi. Namun baru beberapa detik ia bernyanyi, nada yang dinyanyikan Soo Young sumbang. Soo Young berhenti, ditengah lagunya. Keempat hyungnya mendekat.
“ Jika kamu menyukainya, berikan lagu terbaik untuknya”, Shi Won tersenyum. Soo Young menatap Shi Won hyungnya.
“ Itu tidak mungkin”, Soo Young tertunduk.
“ Itu mungkin, jika kamu yakin. Kamu menyukainya”, tegas Ki Bum
“ Apa yang harus kulakukan?”, tanya Soo Young.
“ Perlihatkan ke Manager Ma, kamu bisa lebih baik karena keberadaan gadis itu”, tegas Jun Ho.
“ Tapi hyung taukan, bagaimana manager Ma”, Soo Young mengerutkan keningnya.
“ Dia juga manusia, pasti dia punya perasaan cinta”, Min Ho menguatkan Soo Young. Soo Young hanya tertunduk.
“ Ini....”, Shi Won, memberikan sebuah kartu nama.
“ Apa ini?”, tanya Soo Young mengambil kartu nama tersebut.
“ Nata bekerja ditempat itu”, ucap Ki Bum.
“Apa....”, Soo Young tidak percaya keempat hyungnya begitu baik terhadapnya.
“ Pergilah temui dia. Dan bilang, kamu bisa menjaganya. Kamu bisa menjadi lebih baik karenanya”, senyum Shi Won.
“ Gamsa hamnida”, senyum Soo Young cerah.

@@@@@@

Di luar restoran Sunda Sofyan ramai orang berkumpul. Sebuah panggung dengan seketika berdiri kokoh di depan restoran Sunda Sofyan. Beberapa pengunjung berlari keluar.
“ Mik ada apa?”, tanya Nata dari belakang.
“ Gak tau Nat, pengunjung kita jadi keluar semuanya ”, gerutu Mika.
“ Ya sudah, kita kerja aja. Ngapain ngurusin kayak gituan”, ucap Nata dan berbalik. Mika juga mengikuti langkah Nata.
Dari arah panggung. Suara piano mengalun indah. Diikuti melodi gitar yang ringan. Iramanya seperti angin semilir. Yang berhembus lembut, dikedua belah daun telinga.

Saat ku menatapnya............
Ku lihat pelangi indah .........
Di pelupuk matanya...........

Degupan jantung Nata dan Mika berdegup keras. Mereka seakan mengenali lirik lagu ini. Mereka berbalik ke belakang. Alunan lagu itu seakan membawa mereka, kehadapan panggung.

Kurasakan ada getaran.........
Dalam jiwaku..............
Ku merasakan hatiku begitu damai...........

Alunan lagu itu terus bernyanyi dengan merdu. Tanpa terasa dari kedua mata indah gadis khatulistiwa ini, mengalir bening kristal. Mereka melihat kedua belahan hati mereka begitu sempurna, menyanyikan lagu yang indah. Hyu Win bermain piano dengan santai layaknya pangeran dari negeri dongeng sedangkan Soo Young bermain gitar sambil menyanyikan bait lagu tersebut. Menambah pesonanya dihati dara khatulistiwa ini.
Hyu Win dan Soo Young mengakhiri lagunya. Perlahan Hyu Win turun dari panggung dan mendekat ke Mika. Dia menatap Mika lekat.
“ Mik, lu pernah bilang betapa sulitnya lu beradaptasi disini. Lu pernah bilang betapa sulitnya lu kehilangan sahabat lu. Lu pernah bilang betapa sulitnya lu bekerja ditempat senista itu. Lu pernah bilang bagaimana susahnya lu bertahan di dunia malam. Semua itu karena guekan!”, ucap Hyu Win dalam. Air mata menetes di wajah Mika.
“ Karena itu, biarin gue jadi teman buat lu beradaptasi. Karena itu biarin gue jadi sahabat yang terpenting di hidup lu. Karena itu biarin gue merubah tempat senista menjadi tempat sesuci di hati lu. Karena itu biarkan gue bersama lu di saat malam lu”, ucap Hyu Win perlahan dan terdengar syahdu di telinga Mika.
“ Hyu Win”, Mika menatap Hyu Win dalam. Dan berbalik ke belakang, ia tidak mau lagi mencintai pemuda yang selalu ada dimimpinya. Ia ingin melangkah ke dunia nyatanya. Hyu Win menggapai tangan Mika. Mika berhenti dari jalannya.
“ Mik, lu bukan nuna di hati gue. Tapi lu adalah Mika seorang gadis terbaik yang dikehidupan gue”, ucap Hyu Win. Mika berbalik.
“ Mik, lu pernah bilang mimpi lu adalah bersama gue”, ucap Hyu Win menatap Mika lekat. “ Apa gue salah. Jika gue berharap mimpi lu itu, tetap ada untuk gue. Sarang hamnida, Mika”, jerit Hyu Win. Kristal indah membanjiri selaput mata indah Mika.
“ Hyu Win, apa lu yakin?”, Mika menatap Hyu Win. Hyu Win mengangguk dan memeluk Mika.
Nampak celah bening, dimata gadis manis khatulistiwa dia merasakan kebahagian yang dirasakan sahabatnya. Tiba-tiba dari belakang Soo Young memeluknya.
“ Nae yeojachin-guga doeeojullaeyo ”, ucap Soo Young pelan ditelinganya. Nata berusaha berontak dari pelukan Soo Young.
“ Tetaplah disini, jangan lepaskan pelukanku”, ucap Soo Young menggetarkan hati Nata.
“ Itu tidak mungkin oppa”, Nata tertunduk dengan celah bening dimatanya.
“ Mungkin, karena ku yakin aku akan menjagamu dan terus bersamamu”, ucap Soo Young dari belakang.
“ Tapi”.
“ Diamlah”, Soo Young memeluk Nata erat. “ Nat lu pernah bilang, lu ingin mengenal gue lebih dekat?”.
“ Ne”, desah Nata pelan.
“ Maka, gue akan mengenal lu lebih dekat”.
“ Tapi oppa, karirmu akan turun”, Nata masih mengkhawatirkan karir Soo Young.
“ Kamu masih memikirkan karirku. Kenapa tidak memikirkan hatiku?”, tanya Soo Young.
“ Apa”, Nata bingung dengan ucapan Soo Young.
“ Bukankah karier itu, dilaksanakan dengan hati. Jika hatiku telah rapuh, bagaimana aku melanjutkan karierku”.
“ Oppa”.
“ Aku tau kamu akan berada bersamaku, walau karirku jatuh sekalipun”, Soo Young berucap pelan. Nata mengangguk, air matanya jatuh perlahan.“ Jadilah bintang terindah dihatiku”, ucap Soo Young memeluk Nata erat.

@@@@@@

Semua anggota The Sun dan God From Eastern, menyanyikan bait lagu yang diciptakan oleh dua dara, dari negeri khatulistiwa ini. Jun Ki dan Shi Won dengan melodi gitarnya, Ry Wok dan Ki Bum dengan basnya. Ghu Wuk dan Jun Ho dengan drumnya. Min Kay dan Min Ho menyanyikan lagu tersebut. Lagu yang berjudul bintang terindah.



Saat ku menatapnya
Ku lihat pelangi indah
Di pelupuk matanya
Kurasakan ada getaran
Dalam jiwaku
Ku merasakan hatiku begitu damai

Hai angin dengarkan isyarat hatiku
Isyarat untuk bintang terindah di mimpiku
Jadikanlah ia bintang untukku
Dalam dunia nyataku

Saat ku melihatnya
Ku merasakan senyumnya
Senyumnya membuatku lumpuh
Membunuh sebagian dari nyawaku
Dia yang terindah
Bintangku
Dan akan selalu ada dihatiku

( Einda Asahy)

REFERENCI KOREA

1. Sarang Heo (Mencintai mu)
2. Ne ( Iya)
3. Gohyang i odi simnikka (Dari mana asalmu)
4. Gamsa hamnida (Trimakasih)
5. Gan gang un oddosumnikka ( Bagaimana kesehatanmu)
6. Annyeonghaseyo? ( Apa kabar)
7. Yosaa o ddosumnikka ( Bagaimana keadaanmu akhir – akhir ini)
8. Dangsin ui irum un muos imnikka(Siapa namamu)
9. Juhsumnida (Baiklah)
10. Mianhaeyo (Saya minta maaf)
11. Jinaesseyo (Baik)
12. Waa (Apa)
13. Narang sagwillaeyo? (Maukah berteman dengan saya)
14. Waeyo (Kenapa)
15. Mianhamnida(Saya minta maaf)
16. Aniyo ( Tidak)
17. Amugeotto eopseoyo (Tidak apa – apa)
18. Seonghami mu-eosimnika (Siapa namamu)
19. Jeoneun Gita-imnida (Saya Gita)
20. Gita ssineun myeot sarimnika ( Gita berapa umurmu)
21. Jeoneun 22 sarimnida ( 22 tahun)
22. Gwaenchaneyo (Tidak apa – apa)
23. Eoseo osipsiyo (Selamat datang)
24. Binbang innayo (Ada kamar kosong)
25. Ne, eoteon bangeul deurilkayo (Ya, jenis kamar apa yang anda inginkan)
26. Seuwitheumrum jom juseyo (Tolong beri saya suite Room)
27. Pharang (Biru)
28. Sarang hamnida (Aku mencintaimu)
29. Nae yeojachin-guga doeeojullaeyo ( Maukah jadi pacarku)