Rabu, 01 Desember 2010

CARA MAKAN YANG BAIK

Kita tahu bahwa memakan makanan merupakan kegiatan naluriah yang dimiliki setiap makhluk hidup. Begitu juga dengan kita sebagai manusia, makan merupakan kebutuhan untuk keberlangsungan hidup. Tanpa makan kita tentu saja akan mati. Namun makan tanpa pengetahuan tentang cara makan yang baik, ternyata juga dapat mendorong kita untuk cepat mati.

Kehidupan modern telah mengkondisikan manusia pada pola hidup yang serba instan. Karena kesibukan kerja pula kitapun dicecoki pemahaman dan dipolakan bahwa makan dilakukan menurut jam tertentu. Begitu juga makan harus dilakukan tiga kali sehari. Tampaknya kita semakin dijauhkan dengan kesadaran terhadap kebutuhan tubuh kita sendiri. Bagaimana mungkin pihak lain yang menentukan kebutuhan terhadap tubuh kita, dan bukannya oleh kesadaran kita sendiri. Kita yang memiliki tubuh malah tidak tahu dengan kebutuhan tubuhnya.

Untuk memperoleh hasil yang optimal dari kegiatan makan, kita harus mengetahui cara makan yang baik. Cara makan yang baik akan menentukan proses pencernaan di dalam tubuh secara baik pula. Dalam proses pengolahan makanan inilah, tubuh kita memainkan perannya yang sangat penting. Berbagai unsur maupun komponen penting berfungsi optimal agar makanan yang masuk ke dalam tubuh diolah secara optimal. Dengan kerja yang optimal ini maka diharapkan hasilnya berupa berbagai kandungan gizi yang terdapat dalam makanan dapat diserap oleh tubuh secara optimal pula.

Makanan yang masuk dalam mulut akan dikunyah terlebih dahulu sebelum ditelan. Proses penghancuran makanan oleh mulut ini dibantu oleh air liur. Frekuensi pengunyahan turut menentukan proses pelumatan makanan oleh lambung. Makanan yang dikunyah dengan jumlah yang cukup akan dapat meringankan kerja lambung. Namun kalau makanan dikunyak sekedarnya, maka makanan yang masih cukup padat itu akan memperberat kerja lambung dalam menguraikannya.

Selain itu, janganlah kita makan melebihi kapasitas perut. Lambung sebagai mesin pengolah makanan, rata-rata dapat menampung makanan hingga 1,5 liter. Meski demikian, lambung bersifat lentur yang dapat mengembang maupun mengecil. Yang mengetahui secara pasti kapasitas perut kita dalam menampung makanan yang kita makan adalah kita sendiri. Begitu terasa kenyang, maka itu menandakan bahwa kapasitas lambung dalam menampung makanan sudah optimal. Oleh karena itu segera berhenti makan.

Sejumlah penelitian memperlihatkan bahwa kerja lambung akan optimal apabila jumlah makanan yang masuk tidak terlalu banyak. Oleh karena itu kita sebaiknya berhenti makan sebelum perut merasakan kenyang. Apabila lambung dapat bekerja secara optimal, maka saripati makanan dalam bentuk berbagai kandungan gizi dapat diserap secara optimal pula oleh tubuh. (*)

JANGAN MINUM AIR SAAT MAKAN


Pepatah mengatakan bahwa di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Terlepas dari kebenaran relasi antara tubuh yang sehat dengan jiwa yang sehat, namun yang pasti tubuh yang sehat sangat ditentukan oleh organ pencernaan yang dinamakan lambung. Kalau lambung kita sehat maka tubuh kita juga akan sehat. Sehingga muncul pameo bahwa sumber penyakit ditentukan oleh kondisi lambung kita.

Sebagai mesin pengolah makanan yang masuk ke dalam perut, lambung memang memainkan peran yang sangat vital. Dengan lambung yang baik dan sehat, maka proses pengolahan makanan juga dapat berlangsung baik. Sehingga kandungan gizi yang terdapat dalam makanan yang kita makan, dapat diserap oleh tubuh secara efektif.

Lambung akan dapat mengolah makanan dengan baik, kalau proses pengunyahan makanan di dalam mulut juga dilakukan dengan baik pula, baik menyangkut frekuensi pengunyahan maupun dukungan unsure tambahan saat mengunyah. Saat mengunyah, makanan diolah dengan bantuan air liur dalam mulut.

Seorang ahli gizi mengatakan bahwa saat kita mengunyah makanan, sebaiknya tidak disertai dengan minum air. Alasannya, proses penghancuran makanan di dalam mulut, tidak hanya dilakukan oleh gigi kita melainkan juga dibantu peran air liur sebagai pengurai bahan makanan.

Air liur akan membantu proses itu dengan mengeluarkan enzim untuk mengikat kandungan gizi dalam makanan. Adanya tambahan air yang diminum saat mengunyah makanan justru dapat memisahkan enzim air liur dengan kandungan gizi dari makanan. Hal ini dapat mengurangi efektifitas penyerapan zat gizi oleh tubuh setelah proses pengolahan dalam lambung.

Bahkan sejumlah penelitian juga menunjukkan bahwa sebaiknya kita tidak langsung minum air selama atau sesudah makan. Hal ini terutama untuk membantu proses pencernaan yang terjadi dari sejak makanan masuk ke dalam mulut hingga proses dilakukan oleh lambung. Minum air diperkenankan ketika kondisi terpaksa, seperti makanan yang terlalu padat sehingga agak sulit ditelan. Kalaupun minum sesudah makan, lakukanlah dengan sedikit air saja. (*)

KANDUNGAN GIZI MAKANAN
Untuk tetap hidup, manusia membutuhkan makanan. Namun tahukah Anda bahwa makanan tidak menjamin hidup seseorang. Makanan yang kita butuhkan bukan sekedar pelepas rasa lapar. Rasa lapar merupakan sinyal bahwa tubuh membutuhkan unsure-unsur yang dibutuhkan. Sebagian unsur-unsur itu memang dihasilkan oleh tubuh itu sendiri. Namun sebagian besar lainnya tidak dapat diproduksi oleh tubuh. Karena itu kandungan gizi yang terdapat dalam makanan menjadi snagat penting bagi kelangsungan hidup tubuh kita.

Oleh karena itu, kebutuhan makan harus dilakukan dengan memperhatikan kandungan yang terdapat dalam makanan. Makan sembarang makanan justru dapat mendekatkan kita dengan penyakit, dan sekaligus menghantarkan kita dengan kematian.

Kandungan gizi yang terdapat dalam makanan setidaknya dikelompokkan dalam 6 kelompok, yaitu :

Karbohidrat

Karbohidrat merupakan sumber energy utama bagi tubuh. Terdapat 2 jenis karbohidrat, yaitu karbohidrat kompleks dan karbihidrat sederhana. Karbohidrat kompleks terdiri dari polisakarida (pati, dekstrin, glikogen) dan serat. Serat sebenarnya merupakan jenis lain dari karbohidrat dan tidak dinamakan gizi karena tidak dicerna dan diserap oleh tubuh. Namun serat ini berperan cukup penting bagi kesehatan, terutama untuk membantu proses pencernaan dan memberikan perlindungan terhadap sejumlah jenis penyakit. Sedangkan karbohidrat sederhana terdiri dari monosakarida (glukosa, fruktosa, galaktosa, manosa, pentose), disakarida (sukrosa, maltose, laktosa, trebalosa), gula alcohol (sorbitol, manitol, inositol), dan oligosakarida (rafinosa, stakiosa, verbaskosa, fruktan).

Lemak

Lemak juga menghasilkan energy bagi tubuh. Lemak juga berfungsi sebagai alat transportasi zat gizi lainnya. Lemak dari dari asam lemak, baik yang bersifat jenuh maupun tidak jenuh. Tubuh kita tidak dapat membuat semua jenis asam lemak yang dibutuhkan oleh tubuh, sehingga membutuhkan masukan dari makanan. Lemak jenuh terdapat pada jenis makanan hewani. Namun makanan yang tinggi lemak jenuhnya dapat menyebabkan penyakit kanker, jantung dan stroke. Sedangkan asam lemak tidak jenuh banyak terdapat pada makanan nabati, dan berfungsi sebagai komponen sel-sel syaraf, membran sel, dan untuk melindungi dari sejumlah jenis penyakit kronis, seperti jantung dan kanker.

Protein

Protein berperan cukup vital sebagai bahan baku pembentuk sel dan jaringan tubuh. Protein juga berfungsi dalam proses pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan jaringan tubuh yang mengalami kerusakan. Protein ini terdiri dari beberapa asam amino yang bekerja layaknya balok-balok bangunan yang membangun dan menjaga kokohnya jaringan tubuh. Protein dapat diubah menjadi energy bila tubuh kekurangan karbohidrat dan lemak. Apabila sudah berubah fungsi, maka kesediaan protein harus disuplai melalui makanan dalam bentuk asam amino esensial. Namun asam amino esensial tidak terdapat dalam satu jensi makanan, sehingga perlu didukung oleh jenis makanan lainnya agar kebutuhan asam amini dalam tubuh dapat terus terpenuhi secara lengkap.

Vitamin

Vitamin berperan sebagai pemicu dan pengatur berbagai proses dalam tubuh, terutama untuk mengawali reaksi kimia dalam sel-sel tubuh. Karena itu vitamin merupakan zat yang diperlukan tubuh dalam jumlah kecil. Masing-masing vitamin memainkan peran spesifik yang berbeda-beda, sehingga setiap jenis vitamin tidak dapat menggantikan fungsi vitamin lainnya.

Mineral

Mineral juga berperan sebagai pemicu setiap proses dalam tubuh dan memelihara fungsi sel, jaringan, maupun organ tubuh secara menyeluruh. Tubuh kita membutuhkan mineral dalam jumlah berbeda-beda. Ada yang harus terpenuhi dalam jumlah besar atau lebih besar dari 100 mg per hari, ada pula mineral yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit seperti vitamin.

Air

Air dalam tubuh berperan untuk menghantarkan zat ke dalam sel serta membawa pergi limbah atau sampah yang dihasilkan setiap proses dalam tubuh. Air juga berperan menjaga dan mengatur suhu tubuh agar tetap normal. Sebanyak 70 persen dari berat tubuh adalah air.

SUMBER:naturaterapi.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar